Prestasi Timnas Indonesia

Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali Menilai Prestasi Merupakan Parameter Keberhasilan dalam Olahraga

Editor: Sigit Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Sepak bola sekaligus Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, menyoroti minimnya prestasi tim nasional Indonesia.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Prestasi tim nasional Indonesia di kompetisi sepak bola kancah internasional masih minim.

Terakhir kali, Timnas menjuarai SEA Games misalnya terjadi 20 tahun silam.

Tepatnya, saat Timnas Indonesia menyabet gelar juara SEA Games yang berlangsung di Manila, Filipina, 4 Desember 1991. 

Sesudahnya prestasi-prestasi Indonesia di bidang sepak bola, khususnya di tingkat internasional, seakan redup. 

Baca juga: Usai Ditaklukkan oleh Afghanistan, Ezra Walian Menyoroti Masalah Komunikasi Pemain Timnas Indonesia

Baca juga: Ezra Walian: Kekalahan Timnas Indonesia dari Afghanistan Karena Kehilangan Fokus Pemain Belakang

Baca juga: Kiper Timnas Iran Putri Dituduh Pria, Bisa Bertemu Timnas Indonesia Bila Syarat Terpenuhi

Hal itu menjadi hal yang disoroti oleh pengamat sepak bola sekaligus Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.

"Ukuran keberhasilan dalam olahraga tentu prestasi. Selama prestasi bola kita tidak berada di level yang membanggakan, kita bisa mengatakan bahwa sepakbola kita ini gagal," kata Akmal saat berbincang dengan wartawan tribunnews.com di program Superball Live, Kamis (18/11/2021). 

Akmal berujar bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia memiliki sumberdaya manusia (SDM) yang memadai.

Dengan jumlah penduduk 271 juta, Indonesia harusnya bisa menghasilkan lebih banyak atlet sepakbola berkualitas dibanding negara-negara di Eropa. 

BERITA VIDEO: Timnas Indonesia U-23 Mulai Berlatih Jelang Sea Games 2021

Namun, dari pengamatan Save Our Soccer, ada sejumlah persoalan mendasar yang membuat Indonesia tidak bisa hebat di bidang sepakbola.

"Permasalahannya memang adalah para pelaku dan pelaksana dari sepakbola Indonesia tidak punya kemauan kuat untuk menjadikan kita sebagai bangsa besar di sepakbola," ujar Akmal.

"Apa yang selama ini dijalankan tidak bisa mencapai kepada ekspektasi yang diharapkan," ucap Akmal.

Satu faktor fundamental penyebab Indonesia kini minim prestasi di kancah internasional yakni proses pembinaan pesepak bola usia muda yang salah. 

"Saya melihat dari pembinaan, anak-anak usia muda kita itu sudah dieksploitasi. Mereka dari SSB, akademi, sudah dipaksa untuk juara-juara terus di setiap event yang diikuti," tutur Akmal.

Bahkan, terkadang ada nilai-nilai yang tidak sportif yang ditanamkan pada pemain usia muda. 

Halaman
12

Berita Terkini