Film

Insiden Senjata Api Alec Baldwin: Revolver Meletus Saat Ditarik dari Sarungnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebelum insiden yang menewaskan Halyna Hutchins, ada dua insiden serupa terjadi di lokasi syuting film Rust. Keterangan foto: (Ilustrasi) peluru senjata api.

WARTAKOTALIVE.COM -- Kecelakaan yang terjadi di lokasi syuting film Rust pada Kamis (21/10) waktu setempat memang sangat tragis dan menyedihkan.

Peristiwa itu membuat direktur fotografi film tersebut, Halyna Hutchins, meninggal dunia akibat terkena peluru tajam yang ternyata berada di dalam revolver di tangan aktor Alec Baldwin.

Ironisnya, sebagaimana diwartakan laman The Los Angeles Times, risiko kecelakaan ini sudah dirasakan oleh sejumlah kru dalam produksi film tersebut, sebelum peristiwa ini terjadi.

Kondisi kerja buruk

Sebelum kejadian, sekitar enam orang kru, yang terdiri dari juru kamera dan asistennya, memrotes kondisi kerja di film berbujet rendah itu.

Menurut tiga orang yang berani bicara kepada reporter LA Times, meskipun tak mau namanya disebutkan, mereka mengeluhkan banyak hal, seperti penginapan yang berjarak 80 kilometer dari lokasi syuting di Bonanza Creek Ranch, jam kerja yang panjang, dan bayaran yang tak sesuai dengan kondisi seperti itu.

Mereka juga melihat bahwa protokol standar tidak dijalankan dengan disiplin oleh para kru Rust, termasuk protokol pemeriksaan senjata api.

Bahkan pekan lalu ada seorang juru kamera yang mengeluh ke manajer produksi, soal protokol keselamatan senjata api tersebut.

Dua insiden sebelumnya

Keluhan itu disampaikan setelah insiden pada Sabtu (16/10), di mana ada dua senjata api yang digunakan hari itu melontarkan peluru tajam.

Padahal sebelumnya senjatap tersebut dinyatakan "cold", istilah untuk senjata api tanpa peluru termasuk peluru kosong.

Bersama dengan insiden yang menewaskan Halyna Hutchins, maka telah terjadi tiga insiden sejata api selama pengambilan gambar Rust.

"Harus dilakukan penyelidikan untuk kecelakaan yang terjadi. Di sana tidak ada pertemuan soal keselamatan, dan tidak ada kepastian hal itu tak akan terjadi lagi. Yang mereka inginkan hanya cepat, cepat, cepat," kata seorang kru tersebut.

Sementara sebuah rilis yang dikirim juru bicara film Rust kepada LA Times menyatakan bahwa keselamatan aktor dan kru adalah prioritas utama dalam produksi film ini.

"Walaupun kami tidak menyadari ada keluhan berkaitan senjata api dan prosedur keselamatannya, kami akan melakukan pemeriksaan internal mengenai prosedur tersebut selama proses syuting dihentikan," bunyi peryataan pers itu selanjutnya.

Di sana disebutkan pula bahwa pihak produksi film akan bekeja sama dengan pihak otoritas Santa Fe, untuk penyelidikan kasus ini.

Selain itu, pihak perusahaan akan melakukan konseling psikologis terhadap semua aktor dan kru, untuk mengatasi trauma mereka.

Menarik senjata

Informasi mengenai kejadian itu juga perlahan-lahan mulai terkuak ke publik

Konon, pada Kamis sore itu dijadwalkan syuting untuk adegan tembak-tembakan yang bermula di depan gereja kota kecil zaman koboi tersebut.

Menurut skenario, karakter yang diperankan Baldwin harus mundur berlindung ke gereja.

Halyna Hutchins, seorang sinematografer yang menjabat sebagai direktur fotografi di film tersebut, berada di balik monitor mengamati gambar yang diambil setiap kamera untuk adegan tersebut.

Ketika Baldwin sedang berakting menarik revolver dari sarungnya, senjata api itu tiba-tiba meletus dan pelurunya mengenai Hutchins.Perempuan berusia 42 tahun itu langsung tersungkur di tempat.

Seharusnya revolver itu tidak berisi peluru, bahkan peluru kosong, karena kamera hanya akan mengambil gambar detail gerakan mencabut senjata.

Sebelum kata "action" diserukan, seorang kru berteriak "cold gun" untuk menyatakan senjata api itu aman.

Pengambilan gambar ke-2

Para juru kamera berdiri agak jauh, dan menyaksikan hasil tangkapan kamera masing-masing melalui monitor.

Operator kamera B berada di dolly (gerobak) dengan monitor untuk mengamati gambar yang dihasilkan.

Hutchins berada di belakang operator kamera B, melihat ke monitor dari balik bahu jur kamera tersebut.

Sementara sutradar Joel Souza berjongkok di belakan Hutchins, juga mengamati monitor.

Pengambilan gambar pertama untuk adegan itu berjalan tanpa insiden, namun hasilnya dianggap tidak sempurna, sehingga adegan harus diulang.

Di pengambilan gambar kedua itulah senjata yang ditarik Baldwin meletus, dan projektilnya melesat ke arah dolly.

Projektil itu melewati operator kamera, dan menembus tubuh Hutchins di dekat bahunya  lalu melesat ke bahu Souza.

Halyna Hutchins tersungkur, dan para kru langsung berusaha menolong dengan menekan kuat-kuat di bahunya, sebagai upaya mencegah darah keluar lebih banyak lagi.

Proyek ke-2

Disebutkan LA Times, yang mengutip dari kantor berita Associated Press (AP), kepala bidang persenjataan dalam produksi Rust adalah Hannah Gutierrez Reed, yang baru berusia 24 tahun.

Dia adalah putri Thell Reed, yang juga berprofesi sebagai seorang kepala bidang persenjataan di produksi film. Bisa dibilang Hannah Reed memiliki profesi seperti sang ayah.

Rust adalah film kedua Hannah Reed sebagai kepala bidang persenjataan, sebab sebelumnya dia memiliki tugas serupa di film The Old Way yang dibintangi Clint Howard dan Nicolas Cage.

Hannah Reed tak bisa dihubungi oleh pihak LA Times untuk dimintai komentarnya.

Berita Terkini