Berita Jakarta

Tercantum Dalam Perda APBD, Anies Baswedan Sebut Interpelasi Formula E Unik

Penulis: Fitriyandi Al Fajri
Editor: Dwi Rizki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat webinar dengan para investor asal Singapura berjudul ‘Insight into Investment Opportunities in Jakarta Province’ pada Rabu (13/10/2021). Dalam kesempatan itu, Anies menawarkan dua proyek besar kepada para investor di Ibu Kota.

Kata Anies, anggaran itu telah mendapat persetujuan DPRD DKI Jakarta melalui rapat paripurna beberapa tahun silam. Tunamen yang sedianya digelar pada Juni 2020 lalu, terpaksa ditunda karena adanya pandemi Covid-19.

“Harusnya dilaksanakan bulan Juni 2020, tapi kita tahu terjadi pandemi sehingga diundur. Pembayaran sudah dilakukan semua di tahun 2019, jadi kalau ada yang bilang dananya untuk pandemi, dananya sudah dibayar dulu tahun 2019,” jelas Anies.

“Sudah tidak ada lagi pengeluaran sekarang ini. Sudah dikeluarkan waktu itu, jadi bagi yang memahami saya rasa tahu. Ini duduk perkaranya begitu, ya ditetapkan (bersama DPRD dan Pemprov),” lanjutnya.

Meski kepemimpinan Anies bakal berakhir pada Oktober 2022 mendatang, namun ajang balap ini tetap digelar sampai 2024. Anies telah menunjuk perseroan daerah, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pelaksana acara.

Dengan begitu, skema pelaksanaan turnamen ini menjadi antar bisnis (business to business) karena melibatkan Jakpro dengan FEO, selaku pemegang lisensi Formula E. Ajang balap sengaja digelar selama tiga tahun, agar dana infrastruktur yang telah dikucurkan tidak mubazir atau dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Hal itu dikatakan Anies karena berkaca pada penataan tempat olahraga di Jakarta International Velodrome dan Jakarta International Equestrian Park pada 2017 lalu. Kedua proyek senilai Rp 700 miliar itu, kini tidak difungsikan lagi secara maksimal pasca perhelatan Asian Games 2018.

“Selesai dua minggu acara (Asian Games 2018), habis itu kami kebingungan merawatnya. Jadi, banyak sekali fasilitas dai event-event olahraga yang sekali pakai,” ungkapnya.

Berdasarkan pengalaman itu, Anies meminta kepada Jakpro agar memanfaatkan infrastruktur untuk ajang balap Formula E dengan baik. Dia menyarankan, agar infrastruktur yang sudah disiapkan dapat dipakai minimal tiga tahun pelaksanaan.

“Kalau kami menyiapkan beton-beton pembatas, kemudian pagar untuk perlombaan, kemudian aspal yang digelar hanya dipakai satu kali, yah uangnya terbuang habis. Kalau negara lain mintanya malah 10 kali, kayak Suadi Arabia itu dia bilang saya mau (jadi tuan rumah) tapi 10 kali kegiatan, karena mereka ingin memastikan bahwa dapat manfaatnya optimal,” jelasnya.

Terkait venue Formula E, Anies bercerita bahwa PT Jakpro akan mengumumkan lokasinya. Saat ini FEO masih melakukan asesmen terhadap beberapa rute yang memiliki panjang sekitar 2,8 kilometer.

“Jadi itu akan mereka tetapkan, tapi opsi-opsinya sudah ada. Nanti diumumkan pada saat yang tepat,” imbuhnya. (faf)

Berita Terkini