WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah orang berdiri berjarak di Jalan Salemba Raya hingga Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.
Mengenakan rompi hijau, mereka melambaikan tangan memberi isarat kepada pengendara mobil. Mereka berdiri tidak jauh dari papan atau spanduk bertuliskan ‘Cat Duco Mobil’.
Budi, salah satunya mengaku sudah enam tahun bekerja untuk jasa untuk pengecatanke kendaraan. Namun, sejak pandemi Covid-19, usahanya merosot tajam. Budi mengaku mendapat satu kendaraan saja dalam sehari sudah bersyukur.
Sementara, sebelum pandemi Covid-19, Budi bisa menangani lebih dari tiga kendaraan dalam sehari. “Kalau dibilang menurun ya menurun, tapi rutinnya satu hari itu ada saja satu mobil,” ucapnya akhir pekan kemarin.
Soal tarif, Budi mengatakan, sangat bervariasi, tergantung bidang yang dikerjakan bersama timnya. Misalnya satu bidang, pintu mobil, kena biaya Rp 500.000. Jika semua bidang (full) atau cat ulang, berkisar antara Rp 4 juta sampai Rp 6 juta tergantung jenis dan bahan cat.
“Saya biasanya pakai cat Nippon Paint dan saya kerjakan tidak di pinggir jalan, tapi di bengkel di Jalan Kramat IV,” jelas Budi.
Baca juga: Dampak Pandemi Virus Corona, Penjualan Mobil di Cibubur Turun Drastis
Budi mengaku, selama menjadi tukang cat mobil tidak sedikit yang komplain kepada dirinya. Tapi dia selalu tanggungjawab kepada pelanggannya yang komplain agar datang lagi ke bengkel catnya.
Budi memberikan garansi kepada mobil yang dicat mulai dari dua minggu sampai satu bulan. Dalam pengerjaannya, Budi dibantu tiga rekannya.
Budi menegaskan, bila pelanggan minta cat yang lumayan bagus, tentu biayanya agak mahal. “Semakin mahal, maka semakin bagus,” tuturnya.
Di masa pandemi, selain sepi pelanggan, Budi mengaku dihadapi masalah lain, yakni harga cat. “Harga cat terus naik, tapi saya tidak mau mengecewakan pelanggan misalnhya dengan menurunkan kualitas cat, tidak,” ujarnya.
Budi menyebut, untuk satu kilogram cat, ia beli seharga Rp 300 ribu dan itu bisa digunakan untuk seluruh body mobil. “Kalau hanya lecet-lecet nggak sampai sekilo pemakaian catnya,” ucap Budi.
Sementara itu, seorang warga yang kerap memanfaatkan jasa cat duco, Adi, mengaku sudah dua kali ngecat mobilnya di sana. Pertama pada saat awal Pandemi Covid-19, ia ngecag mobilnya Honda Freed dengan harga sekira Rp 300.000.
Adi melanjutkan, selain harga terjangkau, jasa cat duco pinggir jalan juga hasilnya memuaskan. Menurut dia, harga ratusan ribu hasilnya sama dengan ngecat di bengkel profesional.
Baca juga: Usaha Kuliner Soto Betawi Herjunot Ali Ditutup di Jepang Dampak Pandemi Covid-19
Oleh karena itu Adi mengaku mempuyai langganan bila membutuhkan jasa cat duco. “Bagus sih sejauh ini nggak ada kekurangannya,” jelasnya.
Warga lainnya, Senada dengan Adi, Pandi pemilik mobil Karimun Wagon juga sama merasa puas dengan harga murah tapi hasilnya bukan murahan.
Pandi mengaku sering menggunakan jasa cat duco di Salemba Raya, bahkan ia merekomendasikan kepada rekannya agar ngecat di sana
Menurut Pandi, untuk kualitas yang bagus memang tergantung dari jenis cat yang akan digunakan. Oleh karena itu ia lebih dulu berdiskusi dengan pekerja cat duco agar hasilnya bagus.