Berita Jakarta

Anies Baswedan Sebut Ada Dua Dampak Utama dari Pemberian Subsidi Air Bersih di Jakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan sambutan dalam webinar bertajuk Pelayanan Merata Air Minum Jakarta yang diselenggarakan oleh Balkoters Jaya, Rabu (01/09/21).

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa ada dua dampak dari pemberian subsidi air bersih di Jakarta.

Kedua dampak tersebut, yakni yang pertama dapat menekan biaya rumah tangga, dan untuk yang kedua yakni keamanan kota.

Untuk dampak yang pertama, ia mengatakan bahwa tidak semua orang di Jakarta mampu memenuhi hak dasarnya dalam mendapatkan air bersih.

Baca juga: Polisikan Nicholas Sean, Ayu Thalia Kini Shock dan Ketakutan Dibully Pendukung Ahok di Medsos

Padahal sebenarnya, untuk nilai perolehan hak sebuah air itu sama. Hal ini disebabkan karena kemampuan ekonomi warga yang tidak merata.

Baca juga: Halau Mobil Berplat Genap, Polisi Jaga Arah Jalan MH Thamrin di Patung Arjuna Wijaya

Baca juga: Bangun JPO Tapal Kuda dengan Konsep Unik, Anies: Biar Warga Punya Pengalaman Unik dan Berkesan

"Biaya hidup rumah tangga turun. Mereka tidak harus mengeluarkan uang ekstra untuk air bersih yang menjadi kebutuhan dasar," ucap Anies dalam sambutan webinar, Rabu (01/09/21).

Sementara itu, untuk dampak kedua yakni keamanan kota, ini disebabkan karena berkurangnya kegiatan pengambilan air tanah.

Kata Anies, dengan biaya yang terjangkau, perolehan air bersih secara perlahan diharapkan akan membuat masyarakat beralih dari penggunaan air tanah ke air pipa.

Baca juga: Mural Curhatan Warga dengan Gambar Mirip Jokowi di Jagakarsa Tak Bertahan Lama, Kini Sudah Dihapus

Lanjutnya, ia juga mengatakan bahwa lokasi-lokasi di Jakarta yang mengalami perlambatan kondisi penurunan muka tanah, diakibatkan karena lokasi tersebut sudah tersambung pipa air bersih.

Sehingga warga setempat tidak lagi menggunakan air tanah.

"Ya, permukaan tanah yang dulunya jumlah penurunan itu ada lebih dari 20 titik sekarang sudah turun menjadi 5 titik, ini menunjukkan kegiatan pengambilan air tanah berkurang, karena sudah ada pasokan air dari tempat lain dan dalam hal ini salah satunya lewat program PAM ini," tutupnya.(m27)

Berita Terkini