Mereka diminta untuk pulang ke rumahnya masing-masing karena saat ini masih pandemi Covid-19.
Dari pantauan lokasi, beberapa mahasiswa yang sempat diamankan polisi sudah dilepaskan.
Baca juga: Wagub DKI: Mari Patuh PPKM dan Protokol Kesehatan, Sudah Enggak Ada Pilihan Lain
Baca juga: Nama Dicatut Demo PPKM Darurat, Komunitas Ojol Jakarta Barat: Kami Tidak Mau Ditunggangi Politik!
Baca juga: PPKM Level 4, Polres Bogor Bagikan Beras untuk Warga Isoman dan Terimbas Pandemi di Bogor Timur
Mereka kemudian melakukan negosiasi dengan aparat kepolisian terkait demo yang digelar.
Namun dengan syarat mereka harus membubarkan diri dan tidak berorasi lagi.
Sementara seorang mahasiswa wanita memarahi aparat kepolisian yang menangkap temannya.
Sebab, temannya yang ditangkap bukanlah pelaku kejahatan, tapi mahasiswa yang sedang berjuang untuk rakyat.
"Dia bukan maling, bapak saja tidak tahu Pancasila itu apa," teriaknya.
Baca juga: VIDEO Mahasiswa Unindra Gelar Aksi Demo Menolak Perpanjangan PPKM Darurat di Fly Over Pasar Rebo
Namun, Kapolsek Pasar Rebo, Kompol Martson Marbun terus mengimbau mahasiswa untuk bubarkan diri.
Dengan alat pengeras suara, ia meminta mahasiswa bubarkan diri karena sejumlah temannya sudah dibebaskan.
"Adik-adik mahasiswa, kami minta untuk bubarkan diri," ujar
Marbun terus berikan imbauan agar mahasiswa ini jaga jarak dan menggunakan masker.
Baca juga: Ada 1.214 Warga Jakarta Isolasi Mandiri Meninggal Dunia, 162 Orang Diantaranya Warga Jakarta Pusat
Hal itu untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 di lokasi demo mahasiswa.
"Pakai masker, jaga jarak adik-adik karena saat ini angak Covid-19 terus naik," ucapnya melalui alat pengeras suara.
Setelah mendapatkan kesepakatan negosiasi, mahasiswa ini akhirnya meninggalkan lokasi demo.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Ada Perintah Bawa Bom Molotov Saat Demo Menolak PPKM "