WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Sempat viral anggapan hati ayam bisa menyimpan racun, berikut ini penjelasan dari ahli gizi.
Anggapan tentang hati ayam, banyak diasumsikan dengan salah kaprah.
Kendati organ hati ini berfungsi sebagai detoks, bukan berarti hati menyimpan racun.
Beredar beberapa informasi yang salah tentang hati ayam.
Pasalnya, disebut hati ayam tidak baik dikonsumsi oleh anak atau bayi yang mulai memasuki usia masa MPASI.
Baca juga: Warga Abaikan Protokol Kesehatan, Kasus Covid-19 di Tangerang Setelah Lebaran Melonjak 100 Persen
Baca juga: Pesepeda Meninggal Dunia saat Melintasi JLNT Tanah Abang-Kampung Melayu, Diduga Serangan Jantung
Ahli gizi, sekaligus Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Profesor Hardinsyah, MS mengatakan bahwa banyak orang yang salah kaprah dengan hati ayam.
"Fungsi hati adalah membentuk kolestrol, di samping itu menyimpan cadangan energi yang disebut glikogen," kata Prof Hardinsyah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/6/2021).
Organ hati, kata Prof Hardinsyah, memiliki fungsi membersihkan racun. Organ ini berperan dalam mendetoksifikasi racun-racun yang masuk ke dalam tubuh.
Di antaranya melalui makanan, minuman yang dikonsumsi, atau racun-racun dalam udara yang kita hirup.
"Jadi membersihkan racun, bukan menyimpan racun," tegas Prof Hardinsyah.
Selain itu, hati juga menjadi organ yang sangat penting dalam menyimpan berbagai zat gizi dan mineral yang penting bagi tubuh.
Di antaranya menyimpan energi, hati ayam kaya gizi, menyimpan vitamin A, D, C, K, zat besi dan mineral lainnya.
"Hati ditugaskan dalam tubuh kita untuk menyimpan cadangan gizi tersebut. Jadi hati kaya akan gizi, dimakan sedikit saja sudah cukup," ungkap Prof Hardinsyah.
Prof Hardinsyah mengatakan jika memerlukan berbagai gizi dan kebutuhan mineral untuk tubuh, maka cukup hanya dengan mengonsumsi sedikit hati ayam.
Baca juga: Sudin Kesehatan Jakarta Pusat Kebut Percepatan Vaksinasi Merek Astrazeneca Jelang Masa Kadaluarsa
"Karena hati ayam ini sudah padat gizi. Jadi makan sedikit saja. Banyak ahli di mancanegara yang memang menganjurkan agar tidak mengonsumsi berlebihan, hanya 300 gram seminggu, sudah cukup," jelas Prof Hardinsyah.
Lantas, benarkah hati ayam tidak baik untuk dikonsumsi anak atau bayi 6 bulan?
Seperti yang telah disebutkan, hati ayam justru memiliki banyak zat gizi dan mineral penting bagi tubuh.
Demikian juga jika dikonsumsi oleh anak dan bayi.
Prof Hardinsyah menambahkan bahwa hati ayam adalah sumber zat gizi, dengan dimakan sedikit saja, maka ada banyak vitamin dan mineral yang bisa terpenuhi.
Kalau zat gizi terpenuhi, tentu akan memberikan manfaat yang baik bagi anak.
Misalnya kandungan vitamin A pada hati ayam, bisa memberikan manfaat yang sangat baik bagi kualitas sel-sel tubuh.
"Vitamin A juga salah satu manfaatnya adalah untuk imunitas, jadi bisa meningkatkan imunitas anak.
Kalau kaitannya dengan mata, maka akan membuat fungsi matanya semakin baik," papar Prof Hardinsyah.
Zat besi yang terkandung dalam hati ayam, juga sangat baik mencegah anemia.
Selain itu, hati ayam dapat membuat daya ingat semakin kuat.
"Tetap konsumsinya tidak berlebihan. Konsumsi 300 gram seminggu itu untuk usia sekitar remaja. Sedangkan pada anak, misal usia 9 bulan, paling hanya 10 gram, dihancurkan sudah banyak, tidak usah terlalu banyak hati ayam, karena anak juga masih membutuhkan karbohidrat, buah dan lain-lain," jelas Prof Hardinsyah.
Kandungan gizi hati ayam
Hati ayam sering disebut sebagai makanan super (super food) karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan beragam.
Berikut ini adalah berbagai jenis nutrisi yang terdapat pada seporsi hati ayam untuk MPASI (sekitar 28 gram):
6,8 gram protein
1,8 gram lemak
3,2 miligram zat besi
81 miligram kolin
1,1 miligram zinc
162 mikrogram folat
100 mikrogram vitamin A
8 miligram vitamin C
75 miligram kalium
7 miligram magnesium
3 miligram kalsium
Hati ayam juga mengandung beragam nutrisi dan antioksidan yang penting untuk kesehatan bayi, seperti likopen, lutein, vitamin B, dan vitamin E.
Berkat kandungan gizinya yang melimpah, tidak mengherankan jika hati ayam selalu hadir dalam inspirasi menu MPASI. Tak hanya itu, hati ayam juga memiliki tekstur yang lembut, sehingga mudah dikonsumsi oleh bayi.
Manfaat Hati Ayam untuk Bayi
Kandungan nutrisi yang tinggi pada hati ayam, menjadikan bahan makanan ini memiliki beragam manfaat untuk bayi, di antaranya:
1. Mencegah anemia
Hati ayam banyak mengandung zat besi dan vitamin B12 yang dapat mencegah anemia. Zat besi dan vitamin B12 sendiri berperan dalam pembentukan sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Jumlah asupan zat besi yang direkomendasikan untuk bayi berusia 6–11 bulan adalah sekitar 11 miligram per harinya. Sementara itu, bayi membutuhkan vitamin B12 sebanyak 1,5 mikrogram per hari. Asupan nutrisi tersebut bisa dipenuhi dengan cara memasukkan hati ayam ke dalam menu MPASI.
2. Menjaga kesehatan mata
Kandungan vitamin A dan antioksidan lutein serta likopen pada hati ayam sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata bayi. Dalam sehari, bayi usia 6–11 bulan memerlukan 400 mikrogram vitamin A. Dengan tercukupinya asupan vitamin A, bayi akan berisiko lebih rendah mengalami gangguan penglihatan.
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Selain baik untuk kesehatan mata, vitamin A juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Di masa pandemi seperti sekarang, kekebalan tubuh menjadi faktor penting agar bayi tidak mudah tertular penyakit.
Penuhi asupan vitamin A bayi dengan memberikan hati ayam dalam jumlah yang tepat.
4. Membantu perkembangan otak dan sistem saraf
Kandungan kolin, lemak, serta protein di dalam hati ayam penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, hati ayam dapat mendukung tumbuh kembang otak dan kecerdasan bayi. Kebutuhan kolin pada bayi usia 6–11 bulan adalah 125 miligram per harinya.
5. Mendukung tumbuh kembang bayi
Hati ayam mengandung protein dan folat yang berperan penting dalam tumbuh kembang bayi. Bayi akan tumbuh lebih lambat dibanding bayi normal seusianya jika kekurangan nutrisi seperti protein dan folat. Dalam sehari, bayi usia 6–11 bulan memerlukan 9 gram protein dan 80 mikrogram folat.
Meski hati ayam memiliki banyak manfaat, pemberiannya harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan harian bayi. Hati ayam mengandung vitamin A yang tinggi, sehingga dapat memicu kelebihan vitamin A (hipervitaminosis A) bila dikonsumsi berlebihan.
Agar nutrisi yang diperlukan Si Kecil tercukupi, imbangi juga dengan konsumsi sayur dan buah-buahan. Selain itu, ragamkan menu MPASI dengan mencoba bahan makanan lain agar Si Kecil tidak bosan.
Jika Si Kecil mengalami alergi saat mengonsumsi hati ayam, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran mengenai bahan makanan penggantinya.
Jika Si Kecil tidak alergi terhadap hati ayam, Anda juga bisa bertanya kepada dokter tentang manfaat dan porsi hati ayam yang tepat untuk Si Kecil. (Alodokter)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Menyimpan Racun, Hati Ayam Punya Banyak Manfaat bagi Anak"