WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, kembali mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak mudik ke kampung halaman.
Larangan untuk tidak mudik di lebaran tahun ini memang kini tengah diberlakukan guna menekan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.
Guna mengobati rasa rindu kampung halaman, Sandiaga membuat program ‘Tidak Mudik Dibikin Asik’. Program yang telah disesuaikan dengan PPKM itu hari ini digelar di Trans Studio Cibubur.
“Yang terpenting, saya ingatkan agar masyarakat Indonesia untuk tidak mudik. Walaupun tidak mudik, tetapi kita bisa dibikin asik dengan kegiatan-kegiatan sesuai dengan PPKM skala mikro yang mengacu pada protokol kesehatan secara ketat dan disiplin,” kata Sandiaga kepada Tribunnews, Sabtu (9/5/2021).
“Kita bisa ganti kehadiran kita di kampung halaman bersama dengan mengirim produk-produk ekonomi kreatif. Besok (hari ini) kita akan ada kegiatan di Trans Studio Cibubur,” sambungnya.
Sandiaga menjelaskan bahwa program tidak mudik itu akan dipenuhi produk ekonomi kreatif yang dilengkapi dengan dekorasi ala pedesaan.
Tujuannya adalah mengurangi rasa rindu masyarakat terhadap kampung halaman.
“Jadi masyarakat bisa mengirimkan produk-produk ekonomi kreatif terbaik mulai dari kuliner hingga kriya yang pastinya gratis ongkir. Jadi harapan kita adalah bisa sedikit mengobati rasa rindu terhadap kampung halaman,” jelas Sandiaga.
Sementara itu, bebas ongkir dilakukan sebagai bentuk kompensasi peniadaan mudik lebaran.
Hal itu bertujuan untuk mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk mengambil peluang pengiriman produk ekonomi kreatif.
Mengingat, tidak jarang ongkos kirim lebih mahal dibanding dengan harga produk maka subsidi ongkos kirim dirasa perlu.
“Ini adalah bagian dari inovasi adaptasi dan kolaborasi di mana insentif ongkir sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM dan masyarakat saat mereka tidak bisa pulang ke kampung halamannya,” papar Sandiaga.
Terapkan Prokes
Selain itu, Sandiaga mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), salah satunya 3M.
Menurut Sandiaga, disiplinnya penerapan protokol kesehatan akan membantu upaya pemerintah yang tengah gencar menekan penyebaran Covid-19.
Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung program vaksinasi dari pemerintah.
“Saya mengajak kembali kepada masyarakat Indonesia untuk tetap melakukan 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan patuh dengan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin,” kata Sandiaga.
“Mencuci tangan dengan sabun dan rajin testing. Kita juga mencatat untuk kontak erat dengan siapa saja dan memastikan kita bisa mendapatkan layanan fasilitas kesehatan yang tersedia. Setelah itu, kita juga harus mendukung program vaksinasi pemerintah,” jelas Sandiaga.
Selain mengingatkan pentingnya menerapkan 3M, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menyontohkan, agar masyarakat tetap menjalani aktivitas olahraga di tengah pandemi Covid-19.
Sandiaga bersama sekitar 20 pelari dari komunitas lari Jakarta melakukan kegiatan I'tikaf Run yang bertujuan menjaga tubuh tetap fit dan juga setelah itu bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Turut ikut pula General Manager Event Organizer Tribunnews, Gunawan Samiadji.
Aktivitas lari dimulai sekitar pukul 23.00 WIB.
Aktivitas itu menjalani tradisi atau rutinitasnya di 10 malam hari terakhir di bulan Ramadan 1442 Hijriah.
Sandiaga mengatakan bahwa dia melakukan Itikaf Run guna menjaga kondisi tubuh tetap prima.
Setelah itu, dia melanjutkan dengan ibadah i'tikaf guna mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Baca juga: Moto GP-Superbike Jadi Awal Kebangkitan Parekraf,Sandiaga Uno Bakal Buka Program Studi Sport Tourism
Baca juga: Hadirkan Ajang Balap Kelas Dunia, Sandiaga Uno Berharap Memberdayakan dan Menyejahterakan Masyarakat
Baca juga: Sandiaga Uno Atur Skema Pembiayaan Berbasis Kekayaan Intelektual untuk Pelaku Ekonomi Kreatif
Start di Nur Corner yang tak jauh dari kediaman Sandiaga Uno di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Meski diguyur hujan dengan intensitas sedang, Sandiaga bersama para pelari lainnya tetap semangat berlari sejauh 5 km mulai dari Senopati kemudian mengitari area SCBD lalu kembali lagi ke Senopati tepatnya di Nur Corner.
"Tahun lalu kami tidak kumpul seperti ini, karena masih Covid-19, tetapi saya tetap lari hanya berdua atau bertiga saja. Memang ini biasa saya lakukan di 10 malam terakhir di bulan Ramadan,” kata Sandiaga usai berlari kepada Tribunnews, Sabtu (8/5/2021).
"Setelah lari bersama kemudian mandi bersuci diri dan berlanjut ibadah i'tikaf di 10 malam terakhir dan ini sudah menjadi tradisi dan rutinitas. Selain berolahraga, kami juga berharap mendapatkan Lailatul Qadar,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan bahwa para pelari yang ikut bersamanya juga telah menerapkan protokol kesehatan.
Ia sadar betul di situasi yang masih pandemi Covid-19 ini, protokol kesehatan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh semua orang.
Sandiaga pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia di 10 malam terakhir bulan Ramadan ini bisa turut memanjatkan doa agar Covid-19 bisa sirna di Indonesia.
“Ya karena kita masih situasi pandemi Covid-19, kita harus hati-hati waspada protokol kesehatan dijaga 3 M terus testingnya juga diperluas ditingkatkan. Sebagian dari kita juga sudah divaksinasi," ujar Sandiaga.
“Kita berharap agar Covid-19 ini bisa diatasi segera. Doa terbaik kita di malam-malam terakhir ini adalah bagaimana kita membantu upaya bersama untuk menekan lagi penularan Covid-19,” pungkas Sandiaga.