Herman Lantang, Pendiri Mapala UI dan Sahabat Soe Hok Gie Meninggal Dunia, Ini Profilnya

Penulis: Mohamad Yusuf
Editor: Mohamad Yusuf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia (UI) Herman Onesimus Lantang atau Herman Lantang meninggal dunia, Senin (22/3/2021).

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pendiri Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia (UI) Herman Onesimus Lantang atau Herman Lantang meninggal dunia, Senin (22/3/2021).

Herman Lantang yang merupakan sahabat Soe Hok Gie seorang aktivis itu, meninggal dunia di usia 80 tahun.

Informasi Herman Lantang meninggal dunia disampaikan melalui akun Instagram @hermanlantangcamp pada Senin (22/3/2021), dituliskan:

Telah dimuliakan Bapa di Sorga, Papa, Opa, Buyut, Om, Bung kami yang terkasih:

Herman Onesimus Lantang

Pada hari Senin, 22 Maret 2021

Pukul 03.00 WIB

Di RSUD Tangerang Selatan

Kiranya seluruh keluarga dan kerabat yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan, Tuhan Yesus memberkati

Baca juga: Suami Tusuk Teman yang Berhubungan Intim dengan Istrinya, Padahal 2 Bulan Menumpang di Rumahnya 

Baca juga: Korlantas Siap Luncurkan SIM Online Nasional, Perpanjang Masa Berlaku SIM Bisa dari Rumah

Baca juga: Sophia Latjuba Unggah Foto Pakai Baju Renang, Langsung Dibanjiri 2.700 Komentar, 50 and Still Hot

Pendiri Mapala UI

Dikutip dari Wikipedia, Herman Lantang adalah mantan mahasiswa jurusan Antropologi di FSUI dan juga mantan ketua senat Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 60 an.

Herman Lantang juga salah satu pendiri Mapala UI dan pernah menjabat sebagai ketuanya pada tahun 1972 - 1974.

Herman Lantang adalah sahabat dari Soe Hoek Gie yang pernah menjadi inspirator gerakan demo long march mahasiswa UI untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno pasca G30 S dan semasaTritura.

Sampai sebelum film biografi "GIE" muncul di layar perak, tak banyak orang yang menggubris kehadiran tokoh yang satu ini, kecuali, lagi-lagi, komunitas pencinta alam, yang sangat mengagungkan sikapnya yang tetap rendah hati.

Sebenarnya, pria tua yang kini lebih banyak menghabiskan sisa hidupnya di rumah, dilahirkan di sudut kota kecil Tomohon, sebuah kota administrasi di provinsi Sulawesi Utara, 67 tahun silam.

Dalam buku baptisnya ia diberi nama: Herman Onesimus Lantang.

Halaman
123

Berita Terkini