"Mereka dihuni dengan materi pemain asing pula ya, dan persiapan mereka juga bagus, kami adalah tim underdog disini," tambahnya.
Meski demikian, bukan Widodo namanya jika tidak melihat titik lemah lawan dan membaca peluang lolos timnya.
Meski Persib Bandung dan Bali United adalah tim unggulan di Grup D, secara diam-diam Persita serius menatap laga demi laga demi meraih poin penuh dan lolos.
Kisah Nyoman
Di sela-sela persiapan menghadapi Piala Menpora 2021, Manajer Tim Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, membeberkan tugasnya di tim berjuluk Pendekar Cisadane.
Menurutnya, negoisasi dan tranfer pemain adalah salah satu tugasnya di Persita.
Dua hal ini bukanlah hal mudah, karena kerangka tim ke depan harus benar-benar sesuai dengan skema yang dibutuhkan.
"Memang perpanjangan kontrak pemain atau tranfer adalah tugas manajer. Biasanya, kami bahas secara internal tim," kata Nyoman kepada Warta Kota.
Baca juga: Cerita Manajer Tim Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara Saat Negosiasi dan Transfer Pemain
Baca juga: Manajer Tim Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara Bertanggung Jawab dengan Tugasnya di Sepak Bola
Baca juga: Manajer Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara Bicara Resiko Dunia Kerja
"Dalam prosesnya, sebelum merekrut pemain, saya menjelaskan visi tim Persita ke pemain tersebut dan mengapa seorang pemain tersebut mau kami rekrut ke Persita. Tentunya, anggaran pun harus disesuaikan," ujar Nyoman.
Nyoman menerangkan bahwa semua proses negoisasi dilakukan secara profesional, termasuk apa saja yang bisa diberikan oleh tim ke calon pemain hingga akhirnya sang pemain mau bergabung.
"Hal yang wajar negoisasi sering alot. Saat negoisasi itu tidak semata-mata langsung deal. Kami harus menyesuaikan apa yang kami punya dan pemain pun tentu berpikir mengapa harus menerima lamaran Persita," terang Nyoman.
"Satu hal lain yang membuat alot adalah saat kami negoisasi. Di satu sisi ada tim yang menginginkan jasanya. Jadi, proses inilah yang membuat keadaan alot. Sedangkan, sang pemain harus memilih tim mana yang ia akan terima," jelas Nyoman.
Dinamika tersebut pun lumrah dalam sepak bola.
Tak heran jika negoisasi pun tak selamanya berjalan mulus.
"Itulah mengapa setiap negoisasi pemain, kami menjelaskan mendalam apa visi misi Persita, bagaimana kami mengembangkan Persita, dan bagaimana kami mengajak sang pemain bersama-sama berkembang bersama tim in, kurang lebih seperti itulah," papar Nyoman.
Saat disinggung soal lebih sulit negoisasi pemain lokal atau pemain asing, Nyoman pun menjawab prosesnya sama saja, karena kuncinya ada pada saat negoisasi.
Menurutnya, pemikiran pemain juga berbeda-beda.
"Ada yang mudah dan cepat ya, ada pula yang alot. Namun, semuanya kurang lebih sama, asing atau lokal," tutupnya.