WARTAKOTALIVE.COM, BANDUNG - Mantan kapten sekaligus gelandang Persib Bandung, Atep Ahmad Rizal, mengenang laga penting saat membela Maung Bandung di babak final Liga Super Indonesia (LSI) 2014 pada 7 November 2014 pukul 18.30 WIB.
Kala itu Persib melawan Persipura Jayapura yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang Sumatera Selatan.
Seluruh pemain Pangeran Biru, tegang menghadapi duel itu, karena akan menjadi sebuah laga penentu sejarah bagi Persib.
Djadjang Nurdjaman yang saat itu menjadi pelatih Persib telah menyiapkan pemain dan Atep dicadangkan.
Walhasil, posisi kapten pun dipegang oleh Firman Utina dan menjadi pemimpin bagi rekannya di lapangan hijau.
Atep tidak kecewa saat Firman dipilih Djadjang untuk menjadi kapten tim.
Baca juga: Kisah Firman Utina Memberikan Ban Kapten Ke Atep Untuk Angkat Piala ISL 2014 yang Diraih Persib
Baca juga: Kontrak Atep Diputus Persib saat sedang Hadiri Hajatan
Baca juga: Ada Bobby Nasution, Penyanyi Iyeth Bustami, dan Mantan Pemain Persib Atep di 75 Pasangan PDIP
Pria yang pernah membela Persija Jakarta atau Mitra Kukar itu memaknai pemilihan Firman sebagai kapten dengan bijaksana.
Menurut Atep, Persib adalah sebuah tim dan ban kapten hanyalah sebuah simbol.
Yang terpenting, semua pemain memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya masing-masing.
"Di LSI 2014, itu yang pertama ditunjuk menjadi kapten memang saya dan wakil kaptennya adalah bang Firman (Utina). Seiring berjalannya waktu, saya lebih sering memulai pertandingan dari bangku cadangan. Otomatis, dia lebih sering menjadi kapten sampai final," kata Atep dikutip dari persib.co.id.
"Buat saya, ban kapten ini tidak terlalu penting. Saya, bang Firman, atau siapa pun tidak masalah. Yang penting semuanya bisa berperan besar bagi tim," ujar Atep.
Jalan Pertandingan
Pada laga final LSI 2014, Persib tampil percaya diri di hadapan puluhan ribu Bobotoh yang hadir.
Terjadi, drama di laga itu.
Pada menit keenam, Ian Louis Kabes menuntaskan umpan matang Gerald Pangkali yang kemudian menaklukkan I Made Wirawan.
Walhasil, Persib pun tertinggal 0-1.
Untuk menyamakan kedudukan, pemain Persib merubah gaya bermain, karena lini tengah Persipura sangat solid dan sulit dilawan.
Usaha itu berhasil saat Persib dapat hadiah tendangan bebas dan Persipura bermain dengan 10 pemain setelah Bio Paulin menerima kartu kuning kedua, karena melanggar Ferdinand Sinaga.
Tendangan bebas keras dilepaskan Firman dan membentur mistar gawang Dede Sulaiman.
Lalu, bola muntah disambar oleh Achmad Jufriyanto.
Antisipasi Dede justru mengenai Imanuel Wanggai, sehingga bola masuk ke gawang sendiri.
Skor pun berubah menjadi imbang 1-1.
Di babak kedua, Pangeran Biru semakin percaya diri.
Gol kedua kemudian lahir pada menit 53 setelah M Ridwan sukses mengecoh Dede Sulaiman setelah menerima umpan manis dari Firman.
Di menit 66, Atep dimasukkan oleh Djadjang untuk menggantikan Tantan untuk memertahankan keunggulan dan menguasai lini tengah permainan.
Sayangnya, justru Persipura masih bisa membuat gol penyeimbang melalui Boaz Solossa pada menit ke-79.
Sehingga, skor berubah menjadi 2-2 dan bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Perpanjangan waktu pun dilakukan dan laga pun harus ditentukan melalui drama adu penalti.
Persib berhasil mengalahkan Persipura dengan skor 5-3 lewat tendangan penalti.
Itu menjadi raihan bersejarah bagi Persib dan Bobooth, karena telah menunggu 19 tahun.
Sebelum seremonial pengangkatan piala juara, Firman menghampiri Atep.
Ia terlihat berbincang singkat dengan cukup serius.
"Saat itu, bang Firman memberikan ban kapten kepada saya dengan tujuan agar saya yang mengangkat trofi juara," tutur Atep.
Namun Atep sempat menolak.
Ia sangat menghormati Firman Utina yang telah berjuang keras sejak awal kompetisi hingga laga final.
"Tetapi, bang Firman bilang ke saya, kamu putra daerah dan saya rasa piala ini akan tepat bila kamu yang pertama mengangkatnya," kenang Atep.
Hingga saat ini, Atep merasa sangat terhormat atas kesempatan tersebut.
Dia mengatakan bahwa tidak akan bisa melupakan momen tersebut sebagai salah satu sejarah hebat dalam hidupnya.