Kemenangan itu membuat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan percaya diri menjalani game kedua.
Ganda putra Indonesia yang menjadi Juara All England 2019 itu tidak memberikan kesempatan lawan untuk unggul.
Mereka juga bermain lebih solid dan akhirnya merebut tiket ke partai puncak setelah menang 21-13.
Ahsan senang bisa mengalahkan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae dan berhasil tembus ke babak final.
"Syukur, Alhamdulillah sudah menang hari ini dan masuk final. Selama pertandingan, kami berusaha lebih tenang dan enjoy. Kalau mainnya lebih tenang, penempatan bolanya juga lebih enak," kata Ahsan.
"Kami pegang depannya dulu, supaya mereka banyak mengangkat. Sehingga, kami bisa banyak menyerang. Itu sih kuncinya dari depan dulu. Kami juga menguatkan defense, supaya tidak mudah tembus," ujar Ahsan.
Sementara itu, Hendra mengatakan bahwa salah satu kunci kemenangan adalah dengan bermain tenang.
"Saya belajar dari pertemuan sebelumnya. Jadi, ada sedikit perubahan. Kami tadi bermain tidak selalu keras, meskipun main di depan. Kami rem sedikit. Jadi mereka lebih sulit, karena di pertandingan sebelumnya kalau kami menekan terus di depan, mereka lebih senang," kata Hendra.
"Pada game kedua, mereka main tetap sama. Tidak ada perubahan. Jadi, kami lebih enak mengatur," ujar Hendra.
"Mungkin, Seung Jae sudah agak capek. Tadi, saya lhat dia sudah agak berat. Apalagi, dia bermain rangkap (ganda campuran)," ucap Hendra.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memang harus tampil percaya diri, karena mereka kalah dalam dua laga terakhir melawan Sol Gyu/Seung Jae pada penyisihan grup B Kamis (28/1/2021) dengan skor 19-21 dan 16-21 serta perempat final Yonex Thailand Terbuka, Jumat (15/1/2021) dengan skor 16-21 dan 19-21.
"Meskipun dikejar harus tetap fokus. Dari kemarin memang begitu terus, dikejar terus, tetapi ya berusaha lebih tenang saja. Berdoa dan tidak mau memikirkan akan dikejar lagi. Justru, kami harus yakin pertandingan ini masih bisa dimenangi," tutur Ahsan.
Menghadapi tiga pertandingan beruntun memang tidak mudah.
Apalagi bagi mereka dengan usia yang tergolong tidak muda lagi. Hendra pun mengakui harus banyak mempersiapkan diri, terutama dari sisi tenaga dan fisik.
"Kalau untuk menjaga fokus sih bisa diatasi. Setiap pertandingan, fokus, terus bisa relaks lagi. Sementara yang jadi masalah itu memang faktor usia, tenaga, dan fisik. Dari kemarin sudah kalah, kami kembalikan lagi fisiknya. Ada gym-nya sedikit, buat saya itu penting dan berpengaruh," jelas Hendra.
"Kalau saya lebih ke diri sendiri. Menyiapkan diri sendiri untuk final besok. Kalau strategi nanti sebelum main akan dibahas dengan Ko Herry. Jadi, siapkan mental saja, siap capek," tutur Hendra.