Trending Topic

Vaksin Sinovac Trending, Sudah Didukung BPOM dan MUI, Mengapa Masih Ada Yang Meragukan Sinovac?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Narasi tolak Sinovac meski ditodong pistol beredar di twitter saat vaksin buatan China itu trending. Efikasi Sinovac antara lain menjadi salah satu yang diragukan masyarakat.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Vaksin Sinovac akan mulai disuntikan Rabu (13/1/2021), Presiden Jokowi menjadi bagian dari kelompok pertama yang akan disuntik.

Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) telah melakukan tiga kali uji coba dan menyatakan aman.

Namun di media sosial tetap muncul keraguan atas efektivitas dan dampak dari vaksin covid-19 buatan China itu.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek vaksin Sinovac di gudang Dinas Kesehatan Pemprov Jateng di Kawasan Industri Tambakaji Semarang, Senin (4/1/2021). (dok. Humas Pemprov Jateng)

Hal itu bisa terlihat dari trending topic Sinovac pagi ini.

Bahkan muncul narasi dari seorang dokter yang menolak vaksin Sinovac meski dirinya ditodong pistol sekalipun.

Baca juga: 15 Juta Bahan Baku Vaksin Covid-19 Dari Sinovac Tiba Di Indonesia Selasa

Baca juga: Vaksin Sinovac Diizinkan BPOM, Pemerintah Bisa Mulai Program Vaksinasi Covid-19

"dr. Tifauzia : Biar Ditodong Pistol Saya tidak Mau Divaksin Gunakan Sinovac, Saya Mau Vaksin Merah Putih. TITIK...!!!"

Narasi lain soal efikasi dari vaksin Sinovac yang hanya 65,3 persen jauh dibanding efikasi vaksin Covid-19 lainnya.

Narasi ini antara lain disampaikan politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik
 
"Artinya efikasi dari vaksin Sinovac (65.3%) terendah dibanding Pfizer (95%), Moderna (94.5%) dan AstraZenica (80.6%). Mohon data ini jangan diabaikan." @RachlanNashidik

Apa itu efikasi 65,3 persen?

"Efikasi adalah estimasi bagaimana nanti efektivitasnya (vaksin). Di atas 50 persen itu sudah ada jaminan, ada harapan vaksin akan menurunkan kejadian penyakit," kata  Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Penny K Lukito.

Ia mengatakan, vaksin Sinovac yang telah diuji coba tahap ketiga di Bandung telah memenuhi standar keamanan yang disyaratkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kepala BPOM Penny K Lukito mengumumkan vaksin Covid-19 Sinovac memenuhi syarat untuk digunakan. (WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO)

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers pengumuman pemberian izin penggunaan darurat vaksin atau emergency use authorization (EUA) yang digelar pada Senin (11/1/2021).

"Pertama, hasil evaluasi terhadap data dukung keamanan yang diperoleh dari studi klinis fase ketiga di Indonesia, Brasil, dan Turki secara keseluruhan aman dengan kejadian efek samping ringan hingga sedang," ujar Penny dalam konferensi pers secara virtual itu.

Baca juga: Fakta Lengkap Anak Polisikan Ibu Kandung dan Sudah P-21, Benarkah Bermula Perselingkuhan Ibu?

Baca juga: Update, 74 Kantong Jenazah Sudah Dikumpulkan Hingga Hari Ketiga Pencarian Korban Sriwijaya Air

 Efek samping yang dimaksud antara lain nyeri, iritasi, serta pembengkakan yang tidak bahaya dan dapat pulih kembali keesokan harinya.

Kedua, berdasarkan hasil evaluasi khasiat, vaksin Sinovac sudah mampu membentuk antibodi di dalam tubuh.

Halaman
1234

Berita Terkini