FTV

Ftv Pulung Gantung Jejak Kisah Nyata dari Gunung Kidul yang Bukan Mitos

Penulis: MNur Ichsan Arief
Editor: MNur Ichsan Arief
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Film bergenre horor ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

WARTAKOTALIOM, JAKARTA – Sebuah produksi ftv kembali hadir dan menambah semarak dunia sinema di tanah air. Ftv tersebut berjudul, Pulung Gantung (Babad Giring),

Ftv ini diproduksi oleh Maesa Sinema Produksi bekerjasama dengan Trah Hamengkubuwono II pada tahun ini dengan format untuk televisi.

Film bergenre horor ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Masih terjadinya aksi gantung diri di kawasan ini diyakini masyarakat setempat karena adanya pulung gantung yang berbentuk bola api berekor. Jika pulung gantung berhenti di sebuah rumah, maka dipercaya akan ada salah satu anggota keluarga di rumah tersebut yang meninggal dunia dengan cara gantung diri.

Melalui film ini akan terungkap sejarah tentang pulung gantung, yang belum pernah terungkap.

Pulung gantung diceritakan karena adanya perjanjian antara Ki Ageng Giring dan iparnya Ki Ageng Pamanahan dan disaksikan oleh Nyi Ageng Giring.

Kala itu, Ki Ageng Pemanahan meminum air kelapa milik Nyi Ageng Giring yang berisi Wahyu Keprabon, sesuatu yang mestinya dimiliki oleh Nyi Ageng Giring dan keturunannya untuk menjadi Raja di Jawa.

Namun, akhirnya wahyu keprabon berpindah tangan ke keturunan Ki Ageng Pamanahan, peristiwa itu membuat marah Nyi Ageng Giring. Ia lalu melakukan tapas dan menjalankan kapalika tantra yang meminta kepala manusia sebagai persembahannya.

Nyi Ageng Giring dalam kemarahannya akan mengambil kepala (umumnya laki-laki), menjelma menjadi Betari Durga dengan sepuluh tangan.

Menurut R. Fajar Bagoes Putranto selaku eksekutif produser, film Pulung Gantung ini perlu diwujudkan, karena momentumnya adalah sekarang, di mana keberanian sejarah perlu dibuka.

Film Pulung Gantung tidak hanya menyajikan hiburan melainkan dapat membuka sejarah yang hingga kini belum terungkap.

"Pulung gantung bukanlah mitos, ada sejarah besar dibalik peristiwa pulung gantung di Gunung Kidul Yogyakarta, dan pulung gantung ini harus segera berakhir, film ini juga akan membuka bagaimana cara menyudahi pulung gantung di kawasan tersebut”, kata R Fajar.

Sementara itu, Indra Tirtana selaku sutradara sekaligus penulis skenario menambahkan bahwa film ini dibuat untuk memberi pengetahuan yang benar kepada masyarakat, khususnya warga Gunung Kidul Yogyakarta, tentang keberadaan pulung gantung.

“Hidup kita sangat berkaitan erat dengan kehidupan para leluhur kita, film ini dapat diharapkan dapat mengakhiri persoalan pulung gantung, sehingga daerah ini kembali menjadi daerah yang subur, makmur dan maju secara peradaban tentunya dengan kepemimpinan baru". Tutur Indra.

Rencananya, film Pulung Gantung ini akan tayang di televisi nasional dan televisi berbayar dan tak menutup kemungkinan bisa tayang juga di layar lebar, selain itu film ini juga direncanakan akan diputar di Negara Eropa dan Amerika,” tambah Indra Tirtana.

Halaman
12

Berita Terkini