Gempa Bumi

Mindanao Diguncang Gempa Magnitudo 6,2, Getarannya Dirasakan hingga Tahuna Sulawesi Utara

Mindanao, Filipina diguncang gempa magnitudo 6,2 pada Rabu pagi, getarannya dirasakan hingga Tahuna, Sulawesi Utara.

istimewa
Mindanao, Filipina diguncang gempa magnitudo 6,2 pada Rabu (16/12/2020) pagi, getarannya dirasakan hingga Tahuna, Sulawesi Utara. Ilustrasi: gempa di Kabupaten Pangandaran Minggu 25 Oktober 2020 

WARTAKOTALIVE.COM, MINDANAO - Mindanao diguncang gempa magnitudo 6,2, getarannya dirasakan hingga Tahuna, Sulawesi Utara.

Gempa bumi dengan magnitudo 6,2 terjadi di Mindanao, Filipina atau sekitar 177 kilometer barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara pada Rabu (16/12/2020) pukul 06.21.58 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat episenter gempa berada di 5.21 derajat Lintang Utara, 125.43 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer, namun gempa tidak berpotensi tsunami.

Video: Viral, Petugas TNI Bantu Turunkan Dinosaurus dari Truk

Guncangan gempa dirasakan di Tahuna pada skala II-III Modified Mercalli Intensity (MMI), yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Bangunan tahan gempa jadi kunci keselamatan

Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan 4,2 pada Jumat (11/12/2020) pukul 05.51.55 WIB yang terjadi di Brebes, Kuningan dan Cirebon memicu kerusakan bangunan, karena itu bangunan tahan gempa menjadi kunci keselamatan saat terjadi bencana tersebut.

Baca juga: TERBARU, Gempa Bermagnitudo 6,1 Mengguncang Mindanao Filipina

Baca juga: Gempa di Banda Aceh Berkekuatan 5,3 Magnitudo Tak Berpotensi Tsunami, BMKG Ungkap Titik Pusat Gempa

"Pelajaran terpenting yang dapat kita ambil, bahwa bangunan tahan gempa adalah kunci keselamatan yang paling utama dalam menghadapi gempa bumi sehingga cepat atau lambat kita harus merealisasikannya jika ingin selamat dari gempa," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono di Jakarta, Jumat.

Laporan dari masyarakat menunjukkan guncangan paling kuat akibat gempa tersebut dirasakan di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan yang mencapai IV MMI.

Sehingga wajar jika kerusakan bangunan rumah paling banyak terjadi di wilayah Cibingbin.

Laporan dampak gempa dari BPBD Kuningan menunjukkan bahwa tidak ada korban jiwa akibat gempa.

Baca juga: Bikin Heboh Balita 3 Tahun Terkubur Reruntuhan Gempa Bumi di Turki Selama 4 Hari Masih Hidup

Namun demikian, ada kerugian Material di Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin sebanyak empat unit rumah rusak sedang, 19 unit rumah mengalami rusak ringan, dan dua unit fasilitas umum yaitu puskesmas terpadu dan gedung posyandu mengalami rusak ringan.

"Jika kita mengamati seluruh foto bangunan rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa Kuningan-Brebes menunjukkan bahwa memang struktur bangunan yang rusak kualitasnya rendah dan tidak mencerminkan bangunan tahan gempa," katanya.

Daryono mengatakan, data kerusakan tersebut patut dicermati mengingat wilayah kerusakan mirip yang terjadi pada saat gempa Kuningan-Brebes pada 13 Juli 2013.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved