Haris Azhar diserang netizen usai sindir Pangdam Jaya soal Habib Rizieq tak menyulut perang di media sosial Twitter
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang juga mantan Koordinator KontraS Haris Azhar diserang netizen dengan beragam komentar pro dan kontra di media sosial Twitter, Sabtu (21/11/2020).
Sebelumnya Haris Azhar menanggapi pernyataan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, yang memerintahkan prajuritnya untuk mencopot spanduk dan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) di seluruh Jakarta.
Tanggapan Haris Azhar yang dimuat situs berita online nasional terkemuka nasional VIVA berjudul "Haris Azhar Sindir Pangdam: Habib Rizieq Tak Menyulut Perang" itu langsung mendapat tanggapan netizen.
Beragam komentar pro dan kontra netizen pun bermunculan di akun twitter @haris_azhar.
"Pernyataan Haris Azhar ini terlalu dangkal dan cetek kasihan ilmu dan pengalaman nya selama ini dia dapat," tulis akun twitter @IngotSitorus1.
Namun sejumlah komentar netizen yang menyoroti Haris Azhar soal pernyataan Pangdam Jaya, sebagiannya menjadi tidak fokus.
Baca juga: Pangdam Jaya Didukung Kapolda Metro Jaya Turunkan Baliho Habib Rizieq, Ini Kata Irjen Fadil Imran
Netizen akhirnya berpindah fokus, membahas soal Haris Azhar mengurusi penyerobotan tanah di Cakung.
Pasalnya, banyak pula netizen yang tahu "borok" Haris Azhar kini menjadi kuasa hukum Benny Simon Tabalujan, buronan Polda Metro Jaya dalam kasus penyerobotan tanah di Cakung, Jakarta Timur.
"Oh ternyata @haris_azhar penipu juga ya? Memang ga ada yg beres semuanya!" tulis pemilik akun twitter @DuniaSurga7.
Baca juga: Pangdam Jaya Sebut Bubarkan Saja FPI Bila Tidak Taat Aturan, Ini Penjelasannya
"Omongannya selama ini berbalik fakta. Nyari duitnya ternyata begini,' tulis pemiik akun @ojeckerz.
"sebel bgt ama ini orang. Klo ngomong sok paling bela kepentingan rakyat kecil. Tp duit mafia di telen jg," tulis pemilik akun @grimcool.
Berlebihan
Sebelumnya Haris Azhar menilai pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang memerintahkan prajuritnya untuk mencopot spanduk dan baliho Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) di seluruh Jakarta merupakan sikap berlebihan.
Pendiri Kantor Hukum dan HAM Lokataru Foundation itu, menjelaskan penertiban spanduk dan baliho adalah masalah ketertiban umum.
"Wewenang dan tugasnya Satpol PP, ya masa sampai tentara yang mengerjakan," kata Haris dalam keterangannya diterima VIVA, Sabtu, 21 November 2020.
Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Minta Maaf soal Kerumunan Acara HRS Usai Diperiksa Bareskrim Selama 7 Jam
Haris lebih jauh menuturkan, penurunan baliho boleh dilakukan oleh Satpol PP.
Namun itu jika ditemukan kesalahan prosedur, seperti tulisan di dalam baliho, terdapat kandungan pelanggaran hukum, dan atau di lokasi yang salah.
Namun, bila penurunan baliho dilakukan oleh TNI, berarti ada poster atau spanduk yang punya kaitan dengan perang.
Baca juga: Pemkab Bogor Belum Putuskan Sanksi untuk Habib Rizieq soal Kerumunan di Megamendung, Ini Alasannya
"Berarti ini serius terhadap Riziq Shihab. Tapi saya tidak yakin RS bisa mengakibatkan atau menyulut perang.
"Wong perang antarnegara saja ada mediasi dan diplomasi kok.
"Atau, jika TNI turun tangan, ada ancaman lain selain perang, terorisme, bencana dan lainnya.
Baca juga: Korban Kerumunan Massa Habib Rizieq di Megamendung 5 orang Reaktif Covid-19, Kata Jubir Covid-19
"Akan tetapi jika RS punya kandungan terorisme, bencana dan lainnya kan masih ada otoritas lain.
"Atau, memang institusi lain sudah tidak bisa bekerja sehingga harus TNI yang kerjakan,” kata Haris.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui telah memerintahkan prajuritnya untuk menurunkan baliho spanduk dan baliho bergambar HRS di wilayah DKI Jakarta.
Perintah itu turun setelah sebelumnya upaya penertiban baliho oleh Satpol PP gagal karena baliho dengan wajah HRS kembali terbentang.
Pangdam Jaya Didukung Kapolda Metro Jaya Turunkan Baliho Habib Rizieq, Ini Kata Irjen Fadil Imran
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang melakukan penurunan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab didukung Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, berikut alasannya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang baru saja resmi dilantik, mengatakan dirinya mendukung penuh langkah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang melakukan penertiban atau penurunan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab di beberapa wilayah di Jakarta.
"Saya dukung langkah Pangdam Jaya karena pasti tujuannya baik untuk Republik ini, untuk negara ini," kata Fadil usai sertijab yang digelar tertutup di Balai Pertemuan Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/11/2020) sore
"Itu melanggar perda. Memasang spansuk itu harus ada izin dan bayar pajak," kata Fadil.
Menurutnya apa yang dilakukan Pangdam Jaya juga termasuk preventif strike atau langkah pencegahan.
"Itu yang saya katakan dengan pencegahan keras atau preventif strike.
"Semua upaya yang bisa untuk menimbulkan kerumunan akan kami intervensi secara dini," kata Fadil.
Baca juga: Pemkab Bogor Belum Putuskan Sanksi untuk Habib Rizieq soal Kerumunan di Megamendung, Ini Alasannya
Ia juga menegaskan bahwa dirinya akan menindak tegas siapapun atau pihak manapun yang akan mengganggu keselamatan jiwa masyarakat dengan penegakan hukum, di tengah pandemi Covid-19 di Jakarta.
"Terkait perkembangan Covid-19, prinsip saya, satu, Salus populi suprema lex esto. Artinya Keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi," kata Fadil.
"Kedua, polisi adalah pelindung dan pengayom masyarakat. Polri hadir untuk menyelamatkan jiwa masyarakat. Jadi siapapun yang akan mengganggu keselamatan jiwa masyarakat saya akan lakukan penegakan hukum yang tegas," tegas Fadil.
Selain itu kata Fadil pihaknya akan melakukan upaya-upaya pencegahan yang keras.
"Kami lakukan upaya pencegahan keras, preventif strike. Jadi penegakan hukum akan saya dahului dengan pencegah keras," katanya.
Sebab kata Fadil, Jakarta saat ini belum aman dari pandemi covid-19 berdasar data WHO.
"Saya perlihatkan datanya biar teman-teman tahu. Dimana 59 persen kasus Indonesia terjadi di Pulau Jawa dan yang terbesar adalah di Jakarta. Transmission Jakarta juga masih di atas satu.
Artinya risiko orang tertular masih sangat tinggi," ujar Fadil.
Selain itu kata dia angka kematian di Jakarta akibat Covid-19 juga tinggi.
"Oleh sebab itu bedasarkan data itu siapapun yang melakukan pelangggaran protokol kesehatan di Jakarta akan saya tindak tegas," kata Fadil.
Sebelumnya Fadil berharap penugasan dirinya sebagai Kapolda Metro Jaya bisa membuatnya memberikan yang terbaik.
Apalagi dirinya kata Fadil bukanlah orang baru di Polda Metro Jaya.
Ia pernah menjabat Kapolsek, dan Kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Saya juga pernah menjabat Dirkrimsus Polda Metro Jaya," katanya.
"Mudah-mudahan dalam kesempatan ini, kita dan rekan-rekan wartawan dapat bekerja bersinergi," katanya.
Pemkab Bogor Belum Putuskan Sanksi untuk Habib Rizieq soal Kerumunan di Megamendung, Ini Alasannya
Pemkab Bogor belum putuskan sanksi untuk Habib Rizieq soal kerumunan di Megamendung, ini alasannya yang disampaikan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan
Pemerintah Kabupaten Bogor mendapat sorotan publik terkait kerumunan yang terjadi dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Megamendung pada Jumat (13/11/2020).
Kerumunan yang terjadi saat penyembutan Habib Rizieq Shihab dalam acara ini disinyalir tidak mematuhi protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19.
Hari Jumat (20/11/2020) ini, Pemkab Bogor diperiksa oleh Polda Jawa Barat untuk mengklarifikasi acara ini.
Baca juga: Korban Kerumunan Massa Habib Rizieq di Megamendung 5 orang Reaktif Covid-19, Kata Jubir Covid-19
“Ada 10 orang yang dipanggil untuk diperiksa, mulai dari Sekretaris Daerah Burhanudin, Kasat Pol PP, Camat Megamendung, Kepala Desa hingga Ketua RT/RW,” kata Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, usai pelaksanaan evaluasi PSBB pra AKB di Kantor Setda Kabupaten Bogor, Cibinong, Jumat (20/11/2020).
Menurut dia, Pemkab Bogor belum bisa memberikan sanksi terkait acara kerumunan di Megamendung ini karena menunggu hasil evaluasi.
“Kita belum evaluasi karena bupati masih sakit. Pak Sekda juga sedang dipanggil hari ini,” ujarnya.
“Kita tunggu pemeriksaan hari ini terkait kegiatan hari Jumat lalu. Hasil pemeriksaan akan menjadi bahan kajian untuk menentukan apakah ada pelanggaran,” imbuhnya.
Untuk mengantisipasi adanya penularan virus Corona dalam acara ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor melakukan rapid dan swab test bagi warga di Kecamatan Megamendung.
“Kita siapkan 1.000 paket alat rapid dan swab test,” ujarnya.
Tes masal ini digelar bagi warga beberapa desa di Kecamatan Megamendung.
“Kita telah melakukan tes bagi 214 warga kemarin. Hari ini targetnya 500 warga yang mengikuti tes masal,” jelas Iwan.
“Hasil tes masal ini nanti akan diketahui apakah yang mengikuti acara Habib Rizieq terpapar virus atau tidak,” pungkasnya.
Korban Kerumunan Massa Habib Rizieq di Megamendung 5 orang Reaktif Covid-19, Kata Jubir Covid-19
Korban kerumunan massa kunjungan Habib Rizieq di Megamendung tercatat 5 orang reaktif Covid-19, Kata Jubir Covid-19 Kabupaten Bogor Irwan Purnawan
Mengantisipasi munculnya klaster baru paska kerumunan massa saat kunjungan Habib Rizieq Shihab pada Jumat (13/11/2020) lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menggelar rapid dan swab test masal.
Rapid dan swab test massal ini dilakukan di dua titik yakni Desa Kuta dan Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kamis (19/11/2020).
“Total ada 214 warga desa yang mengikuti tes masal ini. Lima orang reaktif Covid-19,” ujar Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Bogor Irwan Purnawan di Cibinong, Jumat (20/11/2020).
Rapid test di Kampung Lembah Neundeut Desa Sukagalih diikuti 150 orang dan 4,orang reaktif.
Sementara rapid test di Kampung Pakancilan, Desa Kuta, diikuti 64 orang dan 1 orang reaktif.
“Lima warga yang reaktif Covid-19 ini langsung menjalani swab test,” ujarnya.
Sampel swab test ini selanjutnya akan dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta.
Rencananya hari ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor akan melakukan kegiatan rapid dan swab test di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung.
“Sasaran test masal ini warga setempat dengan target 500 sample,” pungkas Irwan.
UPDATE Covid-19 Kabupaten Bogor Kamis 19 November 2020: 48 Warga Jadi Pasien Baru, 25 Orang Sembuh
Kasus Covid-19 Kabupaten Bogor memperlihatkan tren yang cukup meningkat beberapa hari ini.
Pada Kamis (19/11/2020), ada 48 pasien baru yang terkonfirmasi Covid-19.
Sementara pasien suspek ada 4 orang dan pasien sembuh 25 orang.
Demikian data terbaru dari Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor per Kamis (19/11/2020).
Kasus baru terbanyak terjadi di Kecamatan Cibinong sebanyak 12 orang, disusul Ciawi 9 orang dan Sukaraja 6 orang.
Lalu Kecamatan Citeureup 4 kasus, Gunung Putri 3 kasus derta Klapanunggal dan Ciomas 2 kasus.
“Dengan tambahan kasus ini, total ada 3.377 kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Irwan Purnawan, Jumat (30/11/2020).
Dari 40 kecamatan, 34 ada di zona merah, 3 zona oranye dan 3 zona hijau.
“Kecamatan Sukajaya kembali ke zona merah dari zona hijau,” ujarnya.
“Zona hijau cuma ada di Cariu, Tenjo dan Tanjungsari,” imbuhnya.
Berikut data terbaru Covid-19 Kabupaten Bogor per Kamis, 19 November 2020.
■ Suspek = 334 Orang
■ Probable = 12 Orang.
■ TOTAL KASUS POSITIF COVID-19 = 3377 Kasus.
■ Sembuh = 2763 Orang
■ Meninggal = 68 Orang
■ Konfirmasi Aktif = 540 Orang
■ Probable Meninggal = 243 Orang
■ Pindah Alamat ke Luar Bogor = 6 Orang
Kasus baru
• Tambahan 4 kasus suspek baru
• Tambahan 48 konfirmasi positif baru
• Tambahan 25 kasus sembuh
Kasus konfirmasi positif
1. P, 19 th, Cibinong
2. P, 49 th, Cibinong
3. L, 24 th, Cibinong
4. P, 25 th, Cibinong
5. L, 26 th, Cibinong
6. L, 18 th, Cibinong
7. P, 35 th, Cibinong
8. P, 63 th, Cibinong
9. P, 24 th, Cibinong
10. L, 28 th, Cibinong
11. P, 37 th, Cibinong
12. L, 37 th, Cibinong
13. P, 37 th, Sukaraja
14. P, 42 th, Sukaraja
15. L, 48 th, Sukaraja
16. L, 40 th, Sukaraja
17. L, 52 th, Sukaraja
18. P, 56 th, Sukaraja
19. L, 35 th, Bojonggede
20. P, 32 th, Citeureup
21. L, 32 th, Citeureup
22. L, 45 th, Citeureup
23. L, 28 th, Citeureup
24. L, 56 th, Ciawi
25. P, 25 th, Ciawi
26. P, 65 th, Ciawi
27. L, 47 th, Ciawi
28. L, 47 th, Ciawi
29. L, 48 th, Ciawi
30. P, 34 th, Ciawi
31. L, 51 th, Ciawi
32. L, 53 th, Ciawi
33. L, 38 th, Babakanmadang
34. P, 38 th, Gunungputri
35. P, 43 th, Gunungputri
36. L, 10 th, Gunungputri
37. L, 50 th, Ciomas
38. P, 55 th, Ciomas
39. L, 19 th, Klapanunggal
40. L, 30 th, Klapanunggal
41. P, 36 th, Tajurhalang
42. L, 50 th, Caringin
43. P, 19 th, Cileungsi
44. L, 35 th, Sukajaya
45. L, 27 th, Caringin
46. L, 36 th, Cijeruk
47. L, 33 th, Kemang
48. P, 27 th, Cibungbulang
Kasus sembuh
1. P, 25 th, Megamendung
2. L, 45 th, Sukaraja
3. P, 37 th, Sukaraja
4. P, 22 th, Jonggol
5. L, 58 th, Jonggol
6. L, 23 th, Cileungsi
7. P, 39 th, Cileungsi
8. L, 31 th, Cibinong
9. P, 41 th, Cibinong
10. P, 54 th, Cibinong
11. P, 33 th, Cibinong
12. L, 41 th, Cibinong
13. L, 5 th, Cibinong
14. P, 60 th, Citeureup
15. P, 19 th, Citeureup
16. P, 0 th, Citeureup
17. L, 19 th, Gunungputri
18. P, 27 th, Bojonggede
19. L, 51 th, Bojonggede
20. L, 63 th, Bojonggede
21. P, 43 th, Cigombong
22. P, 40 th, Cigombong
23. P, 3 th, Cigombong
24. L, 12 th, Cigombong
25. P, 25 th, Cigombong
UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 19 November 2020: Melonjak 4.798, Pasien Positif Tembus 483.518
Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 4.798 orang, per Kamis (19/11/2020).
Sehingga, hari ini total ada 483.518 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 4.265 orang, sehingga total pasien sembuh ada 406.612 orang.
Baca juga: DAFTAR Terbaru 28 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Jawa Tengah Terbanyak, Jawa Barat Mengekor
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 97 orang, sehingga total ada 15.600 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 17 November 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 120.670 (25.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 56.757 (12.0%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 45.697 (9.5%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 44.800 (9.3%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 19.444 (4.1%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 17.498 (3.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 17.343 (3.6%)
RIAU
Jumlah Kasus: 17.025 (3.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 14.512 (3.1%)
BALI
Jumlah Kasus: 12.700 (2.7%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 12.557 (2.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 10.990 (2.4%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 9.755 (2.1%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 8.805 (1.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 7.975 (1.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 6.107 (1.3%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 5.731 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 5.041 (1.1%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 4.738 (1.0%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 4.675 (1.0%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 4.672 (1.0%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 4.407 (0.9%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 4.148 (0.9%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 3.054 (0.7%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 2.766 (0.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 2.317 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 2.120 (0.4%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 1.464 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 1.419 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 1.321 (0.3%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 1.266 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 995 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 866 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 820 (0.2%). (bum/CC)
(*/apr)