Virus Corona

Ada Kerumunan saat Pandemi Covid-19, Doni Monardo: Akan Diminta Pertanggungjawaban oleh Allah SWT

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo berbincang dengan redaksi Tribun Network di Jakarta, Senin (7/9/2020).

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyinggung pihak yang menimbulkan kerumunan di masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, kerumunan massa memiliki risiko penularan Covid-19 tinggi, di mana ada kontak langsung antar-orang dan bisa saling menularkan.

"Sejumlah aktivitas yang menciptakan kerumunan hampir pasti bisa menimbulkan penularan."

Baca juga: Protokol Pencegahan Covid-19 Diabaikan, Epidemiolog UI: Kok Ada Keistimewaan untuk Rizieq Shihab?

"Menulari dan tertular satu sama lainnya," kata Doni dalam siaran pers BNPB secara virtual, Minggu (15/11/2020).

"Dan mereka yang menyelenggarakan kegiatan tersebut nanti tidak hanya mendapatkan sanksi di dunia oleh pemerintah."

"Tapi juga akan mendapatkan permintaan pertanggungjawaban dari Allah SWT karena kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan itu terjadi penularan," sambungnya.

Baca juga: Serka BDS yang Bernyanyi Sambut Kepulangan Rizieq Shihab Dibebaskan, Sanksi Masih Dirundingkan

Sejauh ini, Kepala BNPB ini menerangkan kesadaran masyarakat untuk menjauhi kerumunan masih rendah.

"Ini memang sulit, dari data yang kami peroleh ada peningkatan masyarakat dalam menggunakan masker dan cuci tangan."

"Tapi jaga jarak dan hindari kerumunan masih belum optimal," ungkapnya.

Baca juga: Ini Kelalaian Bekas Pegawai Kejaksaan Agung HIngga Jadi Tersangka Kasus Kebakaran Gedung

Untuk itu, pemerintah tak dapat bekerja sendiri untuk mengendalikan pandemi Covid-19, tanpa peran aktif masyarakat dengan displin 3M.

"Pemerintah tidak mungkin bisa bekerja sendirian."

"Pemerintah butuh bantuan dari segenap komponen masyarakat."

Baca juga: Akun Twitter TMC Polda Metro Jaya Ajak Laporkan Kerumunan Orang, Netizen: Geser ke Petamburan!

"Utamanya tokoh-tokoh agama yang kiranya bisa menjadi suri teladan untuk bisa mengingatkan masyarakat kita, bahwa pandemi Covid-19 ini masih berlangsung."

"Maka kita harus bisa menghindari adanya kerumunan," harapnya.

Doni juga meminta kepada tokoh-tokoh agama agar bisa menunda acara yang menimbulkan kerumunan.

Baca juga: Rizieq Shihab Menikahkan Putrinya, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas di Sekitar Petamburan

"Terutama tokoh-tokoh yang masih memiliki keinginan untuk menyelenggarakan acara-acara yang menciptakan kerumunan."

"Tolong ini ditunda dulu sampai kondisi Covid-19 ini betul-betul bisa kita kendalikan," pintanya.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 15 November 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 118.627 (25.4%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 56.286 (12.0%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 44.491 (9.5%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 43.444 (9.3%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 19.335 (4.1%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 17.355 (3.7%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 17.013 (3.6%)

RIAU

Jumlah Kasus: 16.609 (3.6%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 14.293 (3.1%)

BALI

Jumlah Kasus: 12.691 (2.7%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 12.521 (2.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 10.990 (2.4%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 9.732 (2.1%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 8.710 (1.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 7.911 (1.7%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 5.960 (1.3%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 5.673 (1.2%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 4.976 (1.1%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 4.735 (1.0%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 4.671 (1.0%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 4.518 (1.0%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 4.403 (0.9%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 4.129 (0.9%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 3.054 (0.7%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 2.683 (0.6%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 2.294 (0.5%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 2.073 (0.4%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 1.454 (0.3%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 1.380 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 1.310 (0.3%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 1.158 (0.2%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 978 (0.2%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 830 (0.2%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 803 (0.2%). (Rina Ayu)

Berita Terkini