WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengungkapkan, kasus asusila yang dilakukan anggota penyelenggara pemilu, yakni oknum Bawaslu, meningkat.
Ketua DKPP Muhammad awalnya mengatakan terdapat 702 pengaduan atau laporan dari masyarakat sejak periode 1 Januari 2019 sampai 9 September 2020.
Dan, 420 perkara yang memenuhi syarat untuk disidangkan.
• Ditanya Apakah Bersedia Dicalonkan Jadi Presiden, Ahok: Yang Pasti Partai Saya PDIP
"Sidang virtual ditayangkan secara langsung melalui akun Facebook dan Youtube DKPP, semua terbuka kecuali kasus asusila."
"Ini meningkat juga (kasus asusila), saya tidak ngerti," tutur Muhammad saat rapat dengan Komisi II di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Muhammad mencontohkan kasus asusila yang dilakukan oleh oknum Bawaslu, yaitu berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim di hotel, dengan alasan belajar mengaji.
• Tolak Permohonan Anies Baswedan, Menteri PUPR: Bemo Saja Tidak Boleh Masuk Tol, Apalagi Sepeda
"Ini digerebek anggota Bawaslu yang lain kabupaten X, ngapain?"
"Oh ini ada satu orang belajar ngaji, terus ngajinya di hotel."
"Terus terang sudah kami putus, sudah diberhentikan."
• Lewat We Are the Future, SOS Children’s Villages dan Allianz Cetak Anak Muda Indonesia Siap Kerja
"Jadi belajar ngaji berdua di hotel, ampun negara ini," sambung Muhammad.
Menurut Muhammad, persidangan kasus asusila tersebut tentunya tertutup dari publik, karena terlalu vulgar dan tidak pantas dilihat masyarakat.
"Kami ingin memastikan bagaimana anda belajar mengaji, dengan rekaman video dan alat bukti."
"Seperti ini sidangnya tertutup, tapi kalau kasus pemilu kami buka semua, terang benderang ke masyarakat," papar Muhammad.
Buka Opsi Rekomendasikan Tunda Pilkada 2020
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengaku kaget dan prihatin terhadap pasangan calon di Kabupaten Bulukumba yang membawa massa, ketika mendaftar ke KPU di tengah pandemi Covid-19.