Virus Corona

Doni Monardo: Jaga Jarak Gampang Diucapkan, tapi Sangat Sulit Dilakukan, Apalagi Hindari Kerumunan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Kamis (16/7/2020).

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyoroti masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Kamis (3/9/2020).

Menurut Doni Monardo, ajakan menjaga jarak saat beraktivitas di luar rumah merupakan kalimat yang mudah diucapkan, namun sangat sulit untuk dilakukan.

Berkas Perkara Suap Jaksa Pinangki Sirna Malasari Dilimpahkan ke JPU, BMW X5 Disita

"Menjaga jarak ini adalah kalimat yang gampang sekali diucapkan, tetapi sangat sulit dilakukan, apalagi menghindari kerumunan," kata Doni Monardo.

Kepala Satgas Covid-19 itu telah mengingatkan kepada satgas di daerah untuk mengambil tindakan tepat dan tegas dalam rangka penegakan protokol kesehatan.

Hal itu untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat, terutama klaster perkantoran dan transportasi umum.

DAFTAR Lengkap Pasangan Calon Kepala Daerah Rekomendasi PDIP Gelombang I-V

"Kami telah mencoba mengingatkan seluruh satgas daerah untui mengambil tindakan yang tepat."

"Sehingga dapat membantu mengurangi kelompok masyarakat untuk berkumpul."

"Termasuk juga di perkantoran yang sudah kami sampaikan lewat surat edaran maksimal 50 persen," papar Doni Monardo.

Berharap Sumatera Barat Dukung Negara Pancasila, Puan Maharani Didesak Minta Maaf

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 2 September 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 42.041 (23.3%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 34.278 (19.0%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 14.428 (8.0%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 12.194 (6.8%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 11.481 (6.4%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 8.416 (4.7%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 7.124 (3.9%)

BALI

Jumlah Kasus: 5.536 (3.1%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 4.520 (2.5%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 4.377 (2.4%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 3.908 (2.2%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 3.873 (2.1%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 2.997 (1.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 2.772 (1.5%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 2.585 (1.4%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 2.328 (1.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 2.090 (1.2%)

RIAU

Jumlah Kasus: 2.031 (1.1%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 1.910 (1.1%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 1.871 (1.0%)

ACEH

Jumlah Kasus: 1.697 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 1.623 (0.9%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 1.474 (0.8%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 1.064 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 836 (0.5%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 659 (0.4%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 410 (0.2%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 396 (0.2%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 396 (0.2%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 353 (0.2%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 303 (0.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 245 (0.1%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 239 (0.1%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 191 (0.1%). (Chaerul Umam)

Berita Terkini