Virus Corona

Dokter yang Gugur Akibat Covid-19 Tembus 100 Orang, Komisi IX DPR: Kerugian SDM Besar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tenaga medis menangani pasien Covid-19.

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Muchmad Nabil Haroen mengaku bersedih atas kabar 100 dokter gugur saat menangani pandemi Covid-19.

"Kematian memang takdir Allah, tapi manusia juga bisa berusaha untuk mengurangi risiko sakit dengan pencegahan," ujar Nabil kepada wartawan di Jakarta, Senin (31/8/2020).

Menurutnya, pencegahan penuluran Covid-19 kepada tenaga medis sangat penting, di mana para dokter berjuang di garda depan dalam menangani pasien yang dirujuk ke rumah sakit.

"Meninggalnya dokter tidak hanya membawa kabar sedih bagi keluarga, bagi kita semua, tapi juga kerugian SDM besar bagi Indonesia," ucap politikus PDIP itu.

Melihat kondisi tersebut, Nabil meminta Kementerian Kesehatan seharusnya mengevaluasi komunikasi publiknya, agar tidak mengecewakan para dokter.

"Ini para dokter sudah bekerja keras, dengan protokol medis yang ketat."

Viva Yoga Mauladi Bilang Tak Mudah Bangun Identitas Partai, Apalagi Bukan PAN Orisinil

"Nah, seharusnya sejak awal sistem yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan perihal pencegahan dan kondisi darurat, bisa mencegah korban."

"Terutama, dengan antisipasi alat pelindung diri, sistem pencegahan virus, dan alat-alat medis yang memadai," tutur Nabil.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengabarkan 100 dokter gugur dalam perjuangan melawan Covid-19.

KSAD Gandeng BNN untuk Cek Kemungkinan Prada MI Sebarkan Hoaks karena Terpengaruh Narkoba

Kabar tersebut disampaikan melalui akun Twitter @PBIDI, Senin (31/8/2020).

Humas PB IDI dr Halik Malik mengonfirmasi, saat ini 100 dokter sudah gugur karena terpapar Covid-19 dalam usaha penanganan pandemi.

"Betul, Ketua Umum IDI juga sudah memberikan ucapan khusus untuk 100 sejawat yang gugur," kata Halik saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/8/2020).

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 30 Agustus 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 39.037 (21.8%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 33.220 (19.7%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 13.785 (8.1%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 11.870 (7.5%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 10.918 (6.0%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 8.256 (5.1%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 6.769 (4.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 5.078 (2.9%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 4.401 (2.7%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 4.120 (2.0%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 3.833 (2.3%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 3.796 (2.3%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 2.872 (1.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 2.728 (1.7%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 2.507 (1.6%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 2.041 (1.3%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 2.068 (1.1%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 1.858 (1.2%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 1.832 (1.1%)

RIAU

Jumlah Kasus: 1.739 (0.8%)

ACEH

Jumlah Kasus: 1.600 (0.8%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 1.565 (0.9%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 1.397 (0.8%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 900 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 752 (0.4%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 645 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 393 (0.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 389 (0.2%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 382 (0.2%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 343 (0.2%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 302 (0.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 241 (0.2%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 239 (0.1%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 177 (0.1%). (Seno Tri Sulistiyono)

Berita Terkini