WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut saat pihaknya kembali menerapkan sistem ganjil genap pada Bulan Agustus, sempat ada kekhawatiran angkutan umum akan penuh seperti saat awal-awal pandemi Covid-19.
"Ternyata kenaikan kendaraan umum itu di bawah 10 persen."
"Artinya orang tidak lagi bepergian, bukannya orang bepergian, tapi menggunakan kendaraan umum," kata Anies Baswedan dalam diskusi ABC Indonesia, Jumat (21/8/2020).
• Fadjroel Rachman Bantah Isu Reshuffle Kabinet, Sebut Semua Menteri Fokus Kerja Keras Hadapi Covid-19
Anies Baswedan pun menjelaskan soal temuan tersebut.
Ternyata, selama berada di kendaraan umum, banyak orang yang memakai masker, tidak bercakap-cakap, serta ada petugas yang menegur jika terjadi pelanggaran.
"Ketika sampai kantor, malah copot masker, malah ngobrol karena ketemu dengan orang yang dikenal."
• IDI Bilang Puncak Pandemi Covid-19 di Indonesia Masih Lama, Apalagi Melandai
"Kita ini kan punya kecenderungan kalau merasa kenal lalu aman."
"Padahal kan mana pula kita tahu kalau yang bersangkutan itu aman atau terpapar tanpa gejala?" katanya.
Maka itu, dirinya menegaskan perhatian Pemprov DKI terhadap kendaraan umum sangat penting.
• Ini yang Ditanya Penyidik Bareskrim Polri kepada Antasari Azhar Soal Kasus Djoko Tjandra
Namun, ada yang perlu ditingkatkan lagi kewaspadaannya, yakni di sektor perkantoran.
"Di tempat-tempat seperti itu tidak ada petugas yang mengingatkan."
"Kalau di stasiun, ada petugas, ada tulisan."
• Jokowi Pakai Jasa Influencer, Tenaga Ahli Utama: Kalau untuk Menyampaikan Kebenaran, Why Not?
"Transjakarta dan KRL juga sama, jadi ada proses pengawasan ketat."
"Perhatian kepada kendaraan umum bagus, tapi perhatian kepada perkantoranlah itu yang justru urgen untuk ditingkatkan," paparnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Peraturan Gubernur 80/2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.