Virus Corona Jabodetabek

Anies Baswedan Evaluasi Penanganan Virus Corona dengan Jendral Andika dan Komjen Gatot Edy

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Itengah) saat jumpa pers di Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020).

Hal itu dikatakan Andika seusai menemui Anies Baswedan di Balai Kota DKI.

“Kalau penawaran obat nggak ada, belum itu yah... oke,” ujar Andika saat jumpa pers di Balai Kota DKI, Selasa (18/8/2020).

KSAD Jenderal Andika Jelaskan Maksud Temui Gubernur Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo

KSAD Jenderal Andika Perkasa: Semua Pasien Covid-19 Di Secapa TNI AD Dinyatakan Sembuh

Andika mengatakan, kapasitasnya mengunjungi Anies Baswedan bukan sebagai pimpinan pasukan TNI AD, tapi Wakil Ketua Pelaksana I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Saat itu, Andika juga ditemani oleh Wakil Ketua Pelaksana II KPCPEN Komisaris Jenderal Gatot Edy Pramono yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Polri.

 "Kami sebetulnya masih orientasi (pengenalan), dan sudah pernah mengunjungi Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo) dan kali ini kami mengunjungi Gubernur DKI Jakarta,” kata Andika.

“Intinya kami ingin mendapatkan update terkait dua hal, yaitu penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah,"  kata Andika.

Andika yakin, para gubernur yang sudah didatangi telah menangani wabah Covid-19 secara baik.

Tingkatkan Disiplin Masyarakat, Erick Thohir Angkat Jenderal Andika Perkasa Jadi Wakilnya

VIDEO: Saat KSAD Jenderal Andika Perintahkan Serda Mugiyanto Pegang Pundaknya

Mereka, kata Andika, telah mengawal kasus tersebut sejak pertama kali ada di Indonesia pada awal Maret 2020.

“Saya yakin Gubernur (Anies Baswedan) sebagai kepala daerah DKI yang sudah menangani sejak awal pandemi ini terjadi, pasti lebih memahami."

"Dan (pertemuan) ini jadi bahan masukan bagi kami, sambil terus mendapatkan update dari provinsi-provinsi besar lain, itu saja,” katanya.

Seperti diketahui, TNI AD dan Badan Intelijen Negara (BIN) menggandeng Universitas Airlangga untuk membuat obat anticovid-19.

Uji klinis kombinasi obat itu melewati proses panjang dan tinggal menunggu izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Berita Terkini