Virus Corona

Konpers Harian Data Pandemi Ditiadakan, Dokter Reisa sebut masih Tergabung Komite Penanganan Corona

Editor: Mohamad Yusuf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Reisa Broto Asmoro, kini masuk dalam Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Pusat Penanganan Covid-19.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dokter Reisa Broto Asmoro tidak akan lagi tampil mengedukasi publik dalam konferensi pers harian data pandemi Covid-19.

Namun, Dokter Reisa Broto Asmoro menegaskan bahwa dirinya tetap tergabung dalam Komite penanganan covid-19.

Hal itu ia informasikan dalam akun Twiter-nya @Reisa_BA, Rabu (22/7/2020).

"Selamat Pagi. Mengklarifikasi pemberitaan beberapa media, saya masih tergabung dalam Komite penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," tulis Reisa.

"Hanya sekarang spesifik untuk memberikan edukasi dengan konten dan platform yg berbeda, tidak melalui presscon harian, mohon doanya," tambahnya.

• Ini Amalan yang bisa Dilakukan di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, 22 Juli-3 Agustus

• Maju sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Tangsel, ini Profil Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo

Sebelumnya, Dokter Reisa Broto Asmoro membenarkan dirinya tak akan lagi tampil mengedukasi publik dalam konferensi pers harian data pandemi Covid-19.

“Bakalan kangen karena nggak ketemu pak Yuri (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan) setiap hari lagi. Siapa di sini merasa yang sama?" ujar Reisa melalui akun Instagram dirinya yang terverifikasi dikutip di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

"Menjawab banyak pertanyaan yang muncul, memang mulai hari ini saya tidak lagi mengedukasi melalui press conference harian,” lanjutnya.

Meskipun tidak rutin tampil lagi di layar kaca, Reisa mengatakan, dirinya tetap akan mengedukasi publik mengenai Covid-19 lewat medium atau platform yang berbeda.

“Mari tetap semangat menjalankan Adaptasi Kebiasaan Baru. Ingat, pandemi masih ada dan kita harus lebih waspada lagi,” ujarnya.

Reisa menuturkan dirinya banyak mendapatkan pengalaman berharga semenjak bergabung dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19, yang sekarang telah berganti nama menjadi Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

• Horee, Menkeu Sri Mulyani Akan Bayarkan Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri pada Agustus 2020

• Putri Beatrice Cucu Ratu Elizabeth dari Kerajaan Inggris Menikah, Hanya Dihadiri 20 Tamu

"Sejak bergabung dengan Gugus Tugas banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan. Apalagi menjadi bagian dari Tim Komunikasi. Terima kasih atas kesempatan dan kerja sama seluruh tim. Senang sekali karena sudah seperti keluarga besar sendiri,” tuturnya.

Reisa juga meminta masukan dari masyarakat mengenai jenis edukasi yang dianggap cocok agar pesan-pesan penanganan Covid-19 bisa tersampaikan kepada masyarakat.

“Kira-kira agar ke depannya tetap menjalankan konten edukasi yang lebih baik, apa dan bagaimana yang ingin dibahas? Terima kasih untuk masukkan yang membangun ingat, bersama kita pasti bisa," ujarnya.

Adapun pengumuman perkembangan kasus Covid-19 kini akan disampaikan oleh Prof Wiku Adisasmito sebagai Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

• Dosen Undip Semarang Ciptakan Alat Sterilisasi Udara yang Bisa Bunuh Virus Corona

"Sebagaimana telah disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Presiden telah menunjuk saya sebagai Jubir Satgas Penanganan Covid-19," ujar Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Dokter Reisa sarankan orang risiko tinggi Covid-19 olahraga di rumah

Dokter Reisa Broto Asmoro menyarankan orang-orang dengan risiko tinggi apabila tertular Covid-19 agar berolahraga di rumah saja tanpa harus ke tempat pusat kebugaran yang memungkinkan bertemu dengan banyak orang.

"Olahraga risiko tinggi tertular Covid-19 yaitu olahraga di tempat umum secara berkelompok dan menggunakan alat secara gantian," kata Reisa.

• PFI Kecam Musisi Anji karena Membuat Opini Penghakiman Sepihak Soal Foto Jenazah Covid-19

Reisa mengatakan, bagi orang yang punya penyakit diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan ginjal, autoimun, sedang hamil hindari olahraga tipe ini.

Olahraga yang berisiko rendah tertular Covid-19 adalah olahraga di rumah secara sendiri atau dengan anggota keluarga dan menggunakan alat olahraga sendiri.

"Utamakan olahraga jenis ini," kata Reisa.

Kendati demikian, Reisa mempersilakan bagi orang yang berisiko rendah bila tertular Covid-19 untuk berolahraga di luar ruangan atau di pusat kebugaran.

Asalkan, kata dia, tetap menjalankan protokol kesehatan yang sudah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

• Viral Iklan Mal Terbesar di ASEAN Dijual Rp17 Triliun, Pihak Taman Anggrek Bungkam

Olahraga berjalan kaki harus jaga jarak dua meter, bagi yang berlari berjarak 10 meter, dan pesepeda menjaga jarak 20 meter.

Untuk olahraga di pusat kebugaran agar pengelolanya menerapkan protokol kesehatan dasar seperti menyiapkan sarana cuci tangan, jaga jarak saat berolahraga, cek suhu, cek kondisi kesehatan, membatasi anggota yang berlatih, serta disinfeksi alat-alat olahraga.

"Hindari penggunaan AC, utamakan gunakan sirkulasi udara lewat pintu atau jendela, disarankan menggunakan air purifier, untuk handuk dan matras harus bawa sendiri," kata dia.

Untuk petugas kasir dianjurkan menggunakan masker dan pelindung wajah, dibuatkan jadwal latihan agar bisa jaga jarak, jalur masuk dan keluar berbeda, dan setiap anggota olahraga termasuk pelatihnya terbebas dari Covid-19.

• Survei Terbaru: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil Calon Kuat Pilpres 2024

"Bagi yang sakit sangat dianjurkan untuk tidak datang ke tempat umum seperti pusat kebugaran. Para lansia juga sangat disarankan berolahraga sendiri-sendiri bukan berkelompok," katanya. (Antaranews)

Berita Terkini