WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Seorang petugas jasa layanan perorangan (PJLP) DPRD DKI Jakarta dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Hal itu berdasarkan hasil swab test Covid-19 yang bersangkutan pada Kamis (16/7/2020) lalu.
“Dia sudah dinyatakan sembuh dari Hari Kamis (16/7/2020) kemarin,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta Hadameon Aritonang, Senin (20/7/2020).
• 19 Juli 2020, Angka Kematian Harian Akibat Covid-19 di Indonesia Pecahkan Rekor Tertinggi
Pria yang akrap disapa Dame ini menjelaskan, PJLP itu sudah mengikuti swab test Covid-19 sebanyak dua kali.
Terakhir pada Kamis (16/7/2020) pekan lalu dinyatakan sembuh, sehingga dia sekarang menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumahnya.
“Sempat dirawat selama seminggu, lalu sudah sembuh dan sekarang isolasi mandiri sampai 14 hari,” jelas Dame.
• Setelah Cina, Jumlah Pasien Covid-19 di Indonesia Berpotensi Salip Mesir
Dalam kesempatan itu, Dame memastikan sejauh ini tidak ada lagi pegawai negeri sipil (PNS) maupun PJLP yang positif Covid-19.
Bahkan, enam petugas pengamanan dalam (pamdal) yang sempat reaktif Covid-19 saat rapid test, rupanya negatif ketika menjalani swab test.
“Enggak ada penambahan, semua sudah sembuh dan kantor sudah disterilisasi memakai cairan disinfektan,” ungkapnya.
• Pagi Ini Sidang PK dan Djoko Tjandra Diwajibkan Hadir, Akankah Sang Buronan Muncul?
Sebelumnya diberitakan, seorang pegawai DPRD DKI Jakarta positif Covid-19.
Saat ini, pegawai tersebut telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Kamis (9/7/2020) yang bersangkutan sudah dirawat di sana (RS Mitra Keluarga Kemayoran),” kata Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta Hadameon Aritonang, Selasa (14/7/2020).
• Diumumkan 17 Juli 2020, Pasangan Calon Kepala Daerah yang Diusung PDIP Wajib Ikut Sekolah Partai
Hadameon mengatakan, staf yang terkena Covid-19 itu statusnya pegawai jasa layanan perorangan (PJLP), bukan pegawai negeri sipil (PNS).
Selain dia, tercatat ada enam petugas pengamanan dalam (pamdal) yang reaktif Covid-19 setelah menjalani rapid test atau tes cepat.
“Kami kan sekarang lagi ada program (pemeriksaan), jadi seluruh karyawan termasuk PJLP dan pamdal kami lakukan rapid test,” jelas pria yang akrap disapa Dame ini.
• Jokowi Perkirakan Puncak Covid-19, PKS: Yang Ilmiah Saja Sering Keliru, Apalagi Prediksi Politis
Menurut dia, pemeriksaan dilakukan secara bertahap, dengan satu tahap berjumlah sekitar 30-40 orang.
Bagi yang reaktif Covid-19, petugas akan mengecek kondisinya dengan swab test melalui alat PCR.
“Dari tes PCR itu ada yang positif, tapi ada juga yang beberapa reaktif Covid-19 pas rapid test, ternyata pas di swab test negatif.”
• Menteri Agama: Ada Kelompok Manfaatkan Pandemi untuk Sebar Kebencian, Mungkin Stres Lama di Rumah
“Tapi bagi enam pamdal yang reaktif, mereka disuruh di rumah dulu."
"Nanti akan kami swab test, doakan saja semoga hasilnya negatif,” tuturnya.
Dame mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menindaklanjuti adanya temuan kasus Covid-19.
• Pesan Jokowi kepada Perwira Remaja TNI dan Polri: Manfaatkan Pandemi untuk Lakukan Lompatan Kemajuan
Dinkes nantinya melakukan tracing atau pelacakan terhadap kerabat pegawai yang terbukti positif.
“Dari puskesmas wilayah rumahnya mungkin yang akan mengecek, kan dia tinggal di Cengkareng, Jakarta Barat,” cetusnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 19 Juli 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 18.308 (21.2%)
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 16.538 (19.1%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 8.039 (9.3%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 6.932 (8.0%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 5.488 (6.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 4.938 (5.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 3.012 (3.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 2.937 (3.4%)
BALI
Jumlah Kasus: 2.745 (3.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 2.601 (3.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 1.898 (2.2%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 1.725 (2.0%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.674 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.399 (1.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.273 (1.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 960 (1.1%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 868 (1.0%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 826 (1.0%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 587 (0.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 432 (0.5%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 432 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 359 (0.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 345 (0.4%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 341 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 272 (0.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 231 (0.3%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 216 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 196 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 181 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 176 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 159 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 146 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 132 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 131 (0.2%). (*)