WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG -- Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai bikin stres orangtua.
Di Kota Tangerang, misalnya,bnanyak orang tua yang berkeluh kesah tentang proses PPDB tersebut.
Seperti yang terjadi di SMPN 5 Kota Tangerang. Pantauan Warta Kota di lokasi, meski PPDB ini menerapkan sistem online, tapi banyak orang tua murid yang datang ke sekolah.
• Update PPDB Jakarta 2020, Masuk SD Tetap Pakai Kriteria Usia, Daya Tampung Sekolah Belum Ditambah
• Disdik DKI Jakarta Tegaskan PPDB Tetap Pakai Seleksi Usia Meski Ada Orangtua yang Protes
"Anak saya belum punya PIN jadi enggak bisa daftar online," ujar Suparti satu dari orang tua murid saat dijumpai Warta Kota di SMPN 5 Kota Tangerang, Jumat (26/6/2020).
Oleh karena itu dirinya datang langsung ke sekolah. Untuk menanyakan masalah tersebut.
"Asal sekolah anak saya dari SDN Tanah Tinggi 2. Belum punya PIN," ucapnya.
Hal senada diungkapkan oleh wali murid lainnya yakni Panca. Bahkan Panca mengaku ada satu sekolah yang belum memberikan PIN ke seluruh murid dalam PPDB ini.
• Bermaksud Tidurkan Balita, Seorang Ibu Ketiduran,Si Anak Main Sendiri Hingga Didapati Tewas di Kolam
"Enggak dapat PIN semua murid. Jadi enggak bisa daftar," kata Panca.
Seperti diketahui PPDB online tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang mulai digelar pada Jumat (24/6/2020) ini.
Meski sistem online namun banyak masyarakat yang mendatangi sekolah.
Pantauan Warta Kota, sejumlah orang tua tampak ramai di SMP N 5 Kota Tangerang. Mereka membawa sejumlah berkas dokumen persyaratan.
• Gugatan Cerai Benazir Endang Dikabulkan, Limbad Kini Kehilangan Istri Mudanya yang Cantik
Terlihat di depan gerbang sekolah para wali murid ini berkumpul. Mereka juga baris di lorong sekolah.
"Enggak dikasih nomor antrean," ujar Panca satu dari wali murid saat dijumpai Warta Kota di SMPN 5 Kota Tangerang, Jumat (24/6/2020).
Mereka pun banyak berkeluh kesah. Mulai dari tak diberikan PIN dan data Kartu Keluarga.
"Saya datang dari jam 6 pagi belum dilayani. Ramai antreannya," katanya.
• UPDATE Kondisi Perekonimian Dunia Dampak Covid-19, Indonesia Masuk Daftar Negara Ekonomi Cepat Pulih
Orangtua Teriak-teriak
Sementara itu di Jakarta, seorang pria yang mengaku sebagai orangtua murid dan berteriak-teriak di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Namun akhirnya ia meminta maaf.
Pria yang sempat diamankan di ruang Humas Disdik DKI ini akhirnya keluar setelah hampir 15 menit didalam ruangan bersama beberapa petugas Disdik DKI.
Semula raut wajah kekecewaan yang dialami pria itu, berubah ketika keluar dari ruangan itu.
• 3 Bulan Diunggah di YouTube, Klip Lathi Weird Genius dan Sara Fajira Dilihat Hampir 65 Juta Views
Ia pun akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas apa yang diperkuat.
Pria yang mengaku bernama Hotmar Sinaga ini mengatakan jika ia berteriak secara spontanitas karena keresahannya mengenai penerimaan peserta didik baru (PPDB) mengenai sistem zonasi jarak.
"Saya Hotmar Sinaga orangtua murid yang mencoba mendaftar masuk SMA. Saya tadi spontan teriak membuat saya tidak tahan ketika saya mendengar seleksi jarak sementara realnya usia itu yang tidak membuat saya tidak tahan," kata Hotmar Sinaga di kantor Disdik DKI, Jumat (26/6/2020).
• Sinopsis 47 Meters Down Bioskop Trans TV Pukul 21.30, Kakak Adik Terjebak Bersama Hiu Putih
Diungkapkan Hotmar jika dirinya mengakui jika apa yang ia perbuat saat itu salah dan sempat membuat kegaduhan, terlebih saat itu tengah berlangsung konfrensi pers mengenai PPDB yang dilakukan oleh Disdik DKI.
"Saya mohon maaf karena membuat situasi jadi seperti gaduh, saya emosi saya akui. Mohon maaf mungkin media juga melihat. Ya kalo dari saya sangat sadar secara etika tidak baik," katanya.
Menurut Hotmar, jika apa yang dilakukan saat itu spontanitas, dan merasa apa yang ia ucapkan adalah kesempatan karena ketika itu berlangsung presconfress pengenal PPDB.
• Merangkak ke Posisi Kesepuluh Klasemen Liga Inggris, Everton Mengincar Tiket Piala Eropa
"Tapi saya merasa itu kesempatan saya untuk ngomong. Jadi saya mohon maaf. Saya hanya satu yang membuat saya emosi saya mendengar kata jarak padahal lihat realnya itu seleskinya bukan jarak hanya usia," ujarnya.
Hotmar tidak menjelaskan secara detail mengenai permasalahan yang ia alami, hingga ia membuat kegaduhan di kantor Disdik DKI Jakarta. Ia pun langsung meninggikan lokasi tanpa berbicara lebih lama (Dik/Jos)