"Lebih dari itu, kami terus mengedukasi mitra secara rutin serta mengembangkan inovasi pada aplikasi,” imbuhnya dalam keterangan resmi yang disampaikan kepada Wartakotalive.com.
Kanal khusus
Marsela menambahkan, bahwa GoFood juga merancang kanal khusus ‘Pilihan Resto Higienis’ di aplikasi GoFood yang berisi daftar merchant yang telah menerapkan minimal tiga dari enam langkah utama keamanan makanan GoFood, yaitu penggunaan masker, pengukuran suhu tubuh dan penggunaan segel pengaman kemasan makanan.
Mitra driver juga secara aktif mengirimkan dokumentasi foto sebagai persyaratan verifikasi dari tim GoFood dan akan ditambahkan secara bertahap ke kanal tersebut.
“Untuk memperkuat penerapan protokol keamanan dan kebersihan makanan yang ditegaskan sejak awal masa pandemi, GoFood telah membekali 50.000 outlet mitra UMKM dengan masker serta ribuan paket sanitasi dan keamanan makanan, seperti sejumlah hand sanitizer, sabun antiseptik, kantong belanja GoFood, serta segel pengaman kemasan,” tambah Marsela.
Inovasi
Seperti disebutkan Marsela, selain protokol kebersihan, GoFood juga mengembangkan berbagi inovasi guna terus menjaga keamanan pada layanan pesan-antar makanan sebagai bagian dari tatanan baru di tengah situasi pandemi, yaitu:
· Inovasi contactless delivery melalui teks pesan cepat yang diterapkan sejak awal pandemi untuk mengurangi kontak fisik antara driver dan pengguna.
· Fitur pembayaran non tunai melalui GoPay dan Paylater yang terus didorong dalam bertransaksi guna mengurangi kontak fisik.
· Protokol keamanan mitra driver melalui ‘Posko Aman’, dimana mitra driver yang mengantar makanan secara rutin diperiksa suhu tubuhnya dan di-sanitasi kendaraannya.
· Penampilan status suhu tubuh mitra driver dan kebersihan kendaraan di aplikasi saat pengguna memesan makanan. GoFood adalah layanan pesan-antar makanan pertama di Indonesia yang meluncurkan inovasi keamanan ini.
· Layanan ‘GoFood Pickup’, yang diluncurkan pada awal tahun, membantu masyarakat untuk memastikan keamanan makanannya dengan mengambil sendiri pesanan di outlet merchant.
· Kategori ‘Siap Masak’ yang ditambahkan sebagai pilihan bagi masyarakat yang ingin menyiapkan sendiri makanannya di rumah, sekaligus mendorong volume transaksi mitra merchant dengan pilihan menu baru.
· Kanal khusus informasi upaya GoFood mengurangi penyebaran COVID-19 pada layanan GoFood.
Makanan bukan sarana penularan covid-19
Sementara, Emma Setyawati, S.Si., Apt., M.E. selaku Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah BPOM, mengatakan bahwa virus corona memang bukan foodborne disease atau tidak ditularkan di makanan.
Kendati demikian, BPOM coba mengelola untuk manajemen peredaran pangan agar makanan ini tetap aman.
“BPOM tidak sendiri, ada pihak lain, seperti produsen, distributor, dan jasa pengantaran. Banyak yang dilibatkan. Dari sana kami mengelolanya ke dalam Pedoman Produksi dan Distribusi Pangan Olahan,” ujar Emma.
Ia menambahkan, Pedoman Produksi dan Distribusi Pangan Olahan ini bisa di unduh. Kemudian, yang dilakukan BPOM selanjutnya adalah tindak lanjut dari pedoman ini.
“Misalnya, pertemuan video conference dengan banyak pihak, termasuk GoFood salah satunya; lalu memastikan bahwa selain keamanan pangan, namun gizinya harus tetap sesuai,” jelas Emma.