Narkoba membuat pemain sinetron Roro Fitria (30) sadar akan pentingnya arti hidup.
Sebelum ditangkap polisi karena terlibat kasus narkoba pada 14 Februari 2018, Roro Fitria sering melakukan kegiatan spiritual berbau klenik.
Misalnya saja, Roro Fitria sering menjalani ritual setiap Jumat Kliwon, tirakat malam Selasa Kliwon dan Nenepi Toporogo, hingga makan kembang kantil.
"Sekarang aku sudah hijrah biar istiqomah, baik dalam karakter atau penampilan," kata Roro Fitria usai dibebaskan bersyarat dari Lapas Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (2/4/2020).
• Roro Fitria Ingin Ke Makam Ibunya Minta Jodoh untuk Menikah Usai Bebas dari Penjara
• Dua Tahun Mendekam di Lapas Pondok Bambu, Apa Saja yang Dilakukan Roro Fitria?
Perempuan bernama lengkap Raden Roro Fitria Nur Utami itu berjanji tidak akan lagi melakukan ritual berbau klenik yang pernah dilakukannya itu.
"Berangsur-angsur saya akan tinggalkan," ucap perempuan kelahiran Yogyakarta, 29 Desember 1989, tersebut.
Menurut Roro Fitria, kegiatan klenik yang pernah dilakukannya merupakan jalan yang salah.
Pemikiran Roro Fitria mulai berubah setelah mendekam di Lapas Pondok Bambu dan terus mendalami ajaran Islam sejak 2 tahun terakhir.
"Saya ingin terus memperdalam ilmu agama, mencari lingkungan yang jauh lebih positif," ujar Roro Fitria tersenyum.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bebas dari Penjara, Roro Fitria Langsung Bayar Pajak Mobil-mobilnya