Liga 1

Punya Wajah Rupawan, Penyerang Persita Santai Tanggapi Fans dari Kaum Hawa

Penulis: RafzanjaniSimanjorang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chandra Waskito, penyerang Persita Tangerang.

Bersama Persita, kesempatan unjuk gigi pun diraih oleh pemain bernomor punggung 50 ini untuk membuktikan kelasnya, tepatnya 6 Agustus 2018, Persita berhadapan dengan Persis Solo di Stadion Singaperbangsa di pekan ke XII wilayah Barat Liga 2 Indonesia.

Chandra Waskito, penyerang Persita Tangerang. (Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang)

Kala itu, Persita sukses unggul tipis 1-0 dan gol semata wayang itu dicetak oleh Waskito Chandra.

"Pastinya saya senang bisa mencetak gol ke gawang Persis kala itu.

"Bagaikan anak tiri yang sukses unjuk gigi, tentunya saya puas membuktikan kelas saya," ujar pemain berusia 25 tahun ini saat sesi Rindu Pendekar, Rabu (20/5/2020) kemarin.

• H-4 Lebaran 2020, 4.003 Kendaraan Dikeluarkan ke GT Cikarang Barat 3 untuk Kembali ke Jakarta

• Beli Hasil Kredit, Baju Lebaran Anak Yayah Ludes Terbakar

• Akhirnya Empat Pelaku Balap Liar di Serpong Utara Dijerat UU Karantina Kesehatan

Ia lantas melanjutkan begitu banyak perbedaan suasana saat dirinya membela Pendekar Cisadane, julukan Persita dengan masa bersama Persis Solo, baik jam terbang, kepercayaan, serta hubungan antar pemain di dalam tim.

Keputusan Kito pun tak sia-sia, bersama Persita, dirinya semakin berkembang.

Ia termasuk bomber dengan penempatan posisi yang tepat.

• Jelang Lebaran Terjadi PHK Massal Buruh Cantik Ajak Nikah Tuai Sorotan

Kepercayaan yang diberikan padanya pun tak ia sia-siakan, hingga Persita berhasil menembus Liga 1 Indonesia musim 2020 dengan menjadi runner up Liga 2 Indonesia.

Kini Kito bersama dengan Persita Tangerang berlaga di kompetisi Liga 1 Indonesia, meninggalkan mantan klubnya Persis Solo yang masih berjuang di Liga 2 Indonesia. (m21)

Widodo C.Putro Tegaskan Tak Ada Istilah Anak Emas di Persita Tangerang

Widodo Cahyono Putro selaku pelatih Persita Tangerang, meluruskan istilah anak emas yang sering disebutkan oleh para pecinta sepak bola Indonesia terhadap seorang pemain yang sering masuk menjadi starting line up kesebelasan.

Pelatih berusia 49 tahun ini mengatakan setiap pelatih tentunya ingin anak asuhnya bermain layaknya sebuah tim dan tidak bermain individu.

Sebelum memasukkan seorang pemain ke dalam susunan pemain yang akan bertanding, pelatih serta para asistennya sudah memiliki penilaian selama tim berlatih, jauh hari sebelum pertandingan.

• Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, Jadikan Casemiro Anak Emas

"Dalam sebuah tim, tidak ada anak emas. Ini harus diluruskan terlebih dahulu.

"Setiap pemain tentu harus bisa mengaplikasikan latihan yang diajarkan ke dalam permainan, dan bila pemain tersebut konsisten maka dirinya akan dipakai oleh pelatih," ucapnya saat sesi Rindu Pendekar, Rabu (13/5/2020) lalu.

Halaman
1234

Berita Terkini