Kilas Balik

Hebatnya Baret Merah Bisa Bikin Inggris Berdarah-darah, Begini Kisahnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Prajurit Kopassus di medan perang.

Adanya keinginan untuk membuat satu serangan fenomenal itu bertemu dengan keinginan Sarwo Edhie yang ingin menguji konsepsinya.

Saat mengikuti kursus Staff Queenschliff di Australia, sekutu Inggris dalam Konfrontasi, Sarwo Edhie pernah mendiskusikan konsep itu dengan rekannya asal Inggris, lawan Indonesia dalam Konfrontasi, Mayor Jeremy Moore.

Edhie yakin pengerahan sedikit pasukan khususnya jauh lebih efektif untuk melumpuhkan lawan ketimbang menggunakan pasukan besar gerilyawan.

Konsepnya terinspirasi dari pasukan Belanda ketika melakukan agresi di Perang Kemerdekaan.

Kisah Legendaris Kopassus Sintong Panjaitan Tembak Mati 3 KKB Papua, Mayatnya Dibiarkan Tergeletak

Meski jumlahnya kecil, mereka dapat mengalahkan pasukan gerilya yang jumlahnya jauh lebih besar.

“Wibowo yakin bahwa para komandannya dapat melakukan hal yang sama. Wibowo memilih kompi FDL di Plaman Mapu untuk menguji teorinya,” sambung van der Bijl.

Pos Plaman Mapu, yang terletak di atas sebuah bukit, dipilih sebagai sasaran karena sering digunakan untuk mendrop pasukan elit Inggris SAS sebelum melakukan patroli di hutan-hutan perbatasan atau penyusupan ke wilayah Indonesia.

Selain itu, pos tersebut juga dipilih jadi sasaran karena pada awal 1965 dijaga Kompi B Batalyon Ke-2 Resimen Parasut (2 Para) AD Inggris yang personilnya minim jam terbang.

Kisah Praka Soeprapto, Kopassus Tak Sadar Tubuh Berdarah-darah Tertembak Tetap Kejar Kelompok GAM

Lima belas dari personil Kompi B masih berusia 18-19 tahun dan baru saja menyelesaikan pendidikan singkat jungle warfare di hutan Semenanjung Malaya pada Februari.

Untuk mewujudkan rencana itu, RPKAD mengirim satu batalyon dari Grup 2 pada Februari.

Setelah mendarat di Pontianak, mereka berjalan kaki menuju pos di Balai Karangan.

Dari sana, mereka terus melakukan pengintaian ke pos terdepan Inggris dan mengonsep serangan.

Kisah Kopassus Tumpas KKB Papua yang Bikin Onar Sandera 347 Warga Tembagapura, Videonya Viral

Mereka mendapati ada hari-hari di mana pos Inggris hanya dijaga oleh satu pleton karena dua pleton lain berkeliling patroli.

Setelah sebulan mengadakan pengintaian dan persiapan, pada 25 April Komandan Batalyon Mayor Sri Tamigen memutuskan tiga kompi, termasuk Kompi Ben Hur, sebagai pelaksana misi, sementara satu kompi lain bersiaga di wilayah Indonesia.

Selepas magrib tanggal 26 April yang diiringi hujan, sekira 200 personil RPKAD itu berjalan menuju Mapu dengan bersenjatakan masing-masing senapan otomatis AK-47.

Halaman
1234

Berita Terkini