Dia terakhir muncul di depan umum pada 11 April menghadiri pertemuan politbiro Partai Buruh yang berkuasa.
Kim belum pernah terlihat dengan tanda di pergelangan tangannya sebelumnya.
Menyusul ketidakhadirannya dari peringatan tersebut, sebuah outlet berita Korea Selatan yang berspesialisasi pada Korut melaporkan Kim pulih setelah menjalani prosedur kardiovaskular.
Sejumlah laporan lain yang belum dikonfirmasi tentang kondisinya dan keberadaannya menyusul termasuk dari wakil direktur Televisi Satelit Hong Kong Shijian Xingzou yang mengklaim dia sudah mati. Pejabat di Korea Selatan dan AS skeptis.
Mantan diplomat top AS untuk Asia Timur Daniel Russel mengatakan potongan-potongan teka-teki hilangnya Kim akan membutuhkan waktu untuk berkumpul.
Kemunculannya kembali menunjukkan informasi resmi tentang kesejahteraan dan keberadaan seorang pemimpin Korea Utara yang dijaga dengan sangat ketat, dan desas-desus tentang dirinya perlu dipandang dengan skeptis, kata Russel.
• Komisi IV DPRD Jabar: Semua Proyek Strategis Ridwan Kamil Tahun 2019 Bermasalah, Dapat Rapor Merah
Namun, rumor tersebut telah memfokuskan perhatian pada rencana suksesi Korea Utara, yang 'dalam kediktatoran monarki dan seperti pemujaan penuh dengan risiko, dan tidak adanya ahli waris orang dewasa yang ditunjuk memiliki risiko berkali-kali lipat,' kata Russel.
Sebelumnya, sebuah sumber yang akrab dengan analisis dan pelaporan intelijen AS mengatakan lembaga-lembaga AS percaya Kim tidak sakit dan tetap berkuasa.
"Kami pikir dia masih memegang kendali," kata sumber itu tanpa menyebut nama. Sumber tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan KCNA. Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar.