Bulan Suci Ramadan

Batas Waktu Salat Tarawih, Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat Lengkap dengan Niat dan Doa Sesudahnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Herwin Tri Saputra gelar salat arawih di rumah bersama keluarga.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Untuk melengkapi ibadah puasa ramadan, kita disunahkan menunaikan salat tarawih. 

Lalu kapan waktu salat tarawih dilakukan? Apalah boleh dikerjakan setelah tidur dahulu?

Begini penjelasan Ustadz Adi Hidayat yang dikutip Wartakotalive.com dari akun instagram @kajianustadzadihidayat..

Adapun batas waktu salat tarawih, bisa dilakukan setelah salat isya, kemudian tunaikan salat sunnah bada isya dan setelah itu lakukan salat qiyamul lail.

"Waktu qiyamul lail batasnya dari bada isya sampai menjelang fajar," kata Ustadz Adi Hidayat (UAH).

Ustadz Adi Hidayat Ajarkan Doa Rasulullah SAW untuk Diampuni Dosa-dosa Saat Salat Tarawih

Qiyamul lail adalah ibadah yang ditunaikan di malam hari, walau hanya sesaat. Di dalamnya ada salat, membaca Alquran dan ibadah lainnya.

Disebut qiyamul lail (menghidupkan malam) tidak mesti menghidupkan dengan mayoritas malam.

"Misalkan sekarang di Jakarta waktu Isya pukul 19.01 dan waktu subuh 04.26 maka di antara waktu itu adalah batas waktu qiyamul lail," jelas UAH.. 

"Dan ada yang memberi batas sebelum subuh 30 menit, pukul 04.10 itu namanya sahar disitulah kita sahur," tutur UAH lagi

Ustaz Abdul Somad Jelaskan Rasulullah SAW Pernah Salat Tarawih di Rumah Saat Ada Wabah Penyakit

Nah dari al lail, sampai ke sahar terus ke fajar panjang sekali waktunya.

Tapi kalau Anda ingin tidur dulu setelah salat isya, lalu bangun sepertiga malam misalkan pukul 02.00 maka disebut dengan waktu tahajud. Namun itu juga masih termasuk waktu qiyamul lail nama umumnya.

Jadi meski Anda mengerjakan setelah bangun tidur niatnya tarawih pun bisa saja.

Kemudika kerjakan salat tarawih dengan tenang, sifatnya ada getaran jiwa.

"Saking sayangnya Nabi Muhammad SAW pada umatnya, dia berkata siapapun yang bangun tahajud pada saat Ramadan maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu sepanjang masa dikerjakan dengan keimanan dan keikhlasan," tutur UAH.

Ciri Orang yang Puasanya Diterima Allah dan Syarat Puasa Ramadan Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat

Tapi apakah semua orang terbiasa bangun pada pertengahan malam?

Nabi memberikan keleluasaan bagi umatnya, bagi mereka yang tidak bisa bangun sepertiga malam bisa ditunaikan bada isya, karena mungkin takut besoknya sahur, lalu siang harus kerja malah banyak mengantuk.

Namun bagi mereka yang terbiasa bangun seperti malam silahkan saja tunaikan tarawih di malam itu.

“Ini adalah kemudahan bagi kita, bisa salat tarawih di awal waktu atau menjelang sahur. Silahkan saja,” pungkas UAH.

Simak disini penjelasannya:

Doa minta diampuni dosa saat salat tarawih

Ingin dosa-dosa kita diampuni Allah SWT saat bulan ramadan ini? Nabi Muhammad SAW mengajarkan suatu doa yang dilakukan setiap salat tarawih.

Ketika Rasulullah SAW salat tarawih setiap dua rakaat, ada doa khusus yang dipanjatkan kepada Allah SWT. 

Dalam kajian Ustadz Adi Hidayat, setiap Rasullullah SAW akan beranjak dari dua rakaat ke dua rakaat maka ada doa yang dibaca untuk meraih berkah ramadhan.

للَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNII

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.

Allah akan ampuni dosa-dosa dari masa baligh sampai salat tarawih ini dikerjakan.

Maka dalam menunaikan salat apapun jangan sembarangan dan jangan semaunya saja. 

"Jangan salat inginnya cepat selesai. Tunaikan secara sempurna," ujar Ustadz Adi Hidayat seperti dituturkan dalam akun Youtube official Kajian Ustadz Adi Hidayat.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Fudlail berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".

• Bacaan Tahiyat yang Paling Ringkas Saat Salat Tarawih, Boleh Dilakukan dengan 2 Syarat

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101)

Hadits ini memberitahukan bahwa shalat tarawih bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya’ atau alasan lainnya. (Fathul Bari, 6/290)

• Ustaz Abdul Somad Jelaskan Hukum Salat Berjamaah Masa Pandemi, Salat Tarawih dan Salat Ied di Rumah

"Walaupun sifatnya sunnah, tapi salat tarawih ini anugerahnya luar biasa. Yang sunnah ini bisa menggugurkan dosa-dosa yang kita kerjakan dari sejak baligh sampai ditunaikan salat tersebut. Karena itu kata Nabi jangan main-main, kerjakan dengan sungguh-sungguh," jelas UAH.

Standarnya salat tarawih dikerjakan setiap dua rakat sebanyak lima kali lalu ditambah salat witir 1 rakaat. 

Atau bisa juga mengerjakan empat rakaat dua kali ditambah salat witir 3 rakaat. 

• Ini Niat Salat Tarawih dan Witir di Rumah

Maka dari perpindahaan rakaat itu jangan lupa selipkan doa untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.

Sesuai dengan surat Al Isra ayat 110:

قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا

Arab-Latin: Qulid'ullāha awid'ur-raḥmān, ayyam mā tad'ụ fa lahul-asmā`ul-ḥusnā, wa lā taj-har biṣalātika wa lā tukhāfit bihā wabtagi baina żālika sabīlā

Terjemah Arti: Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".

Katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang yang mengingkari ucapanmu tatkala berdoa "Ya Allah, Ya Rahmān", "Sungguh Allah dan Rahmān merupakan dua nama bagi-Nya, maka serulah Dia dengan salah satunya atau dengan nama-nama-Nya yang lain, karena Dia memiliki nama-nama yang baik, dan dua nama ini diantara nama-nama yang baik tersebut."

Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salat sehingga orang-orang musyrik mendengar bacaannmu, dan jangan pula merendahkannya sehingga orang-orang beriman tidak mendengar bacaanmu, akan tetapi usahakanlah untuk menempuh jalan tengah di antara keduanya.

"Jadi bila anda punya masalah dengan kehidupan maka sebutla Ya Rahman dalam doa. Sebutlah nama-nama indah Allah sesuai kebutuhannya," jelas UAH.

"Sambil diingat-ingat kesalahan apa yang minta diampuni," tambah UAH.

Bacaan niat shalat tarawih

Dikutip dari zakat.or.id, berikut bacaan niat salat tarawih di rumah, baik sendirian maupun berjemaah:

1. Niat salat tarawih berjamaah – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

2. Niat Salat tarawih sendiri (Munfarid) – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

3. Niat Salat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

4. Niat Salat Witir – 1 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat salat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa.”

5. Niat Salat Witir – 3 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa."

Doa setelah salat tarawih

Bacaan Latin : 

ALLAAHUMMAJALNAA BIL ILMAANI KAAMILDNA , WALIFARAA IDLIKA MU-ADDIINA WA 'ALASH SHALAWATI MU HAAFIZHI1NA, WALIZ ZAKAATI FAA'I LINA, WALIMAA 'INDAKA THAALIBIINA WALI'AFWI KA RAAJIINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA, WA'ANIL LAGHWI MU'RIDLIINA, WAFIDDUN-YAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA I RAADLINA, WABIN NA'MAA I SYAAKIRII NA, WA'ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA LI WAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN S H A L L A L L A A H U 'ALAIHI WASALLAMA Y AUM A L QIYAAMATI SAA-IRII NA, WA'ALALHAUDLI WAARIDIINA, WAFIL J AN N ATI DAAKHILnNA WA 'ALAA SARIIRATIL KARA AM ATI QATDIIN, WABIHLURIN TININ MIJTAZAWWIJIINA, W AMIN SUNDLSIN WA ISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTALABBISHNA, WAMIN THA'AAMIL JANNATI AAKILIINA, WAMIN LABANIN WA 'ASALIN MUSHAF FDNA SYAARIBIINA BI-AKWAABIN WA-ABAARIIQA WAKA'SIN MIN MATININ MA'ALLAADZIIN A AN'AMTA 'ALAIHIM MINANNABIYYHNA WASIi SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH SHAALIHIIN A WAHASUNA ULAAIKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADL LU MINAL LAAHI WAKAFAA BILLAAHI 'ALIIMAA, WAL HAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIINA.

Artinya :

"Ya Allah, jadikanlah kami ( orang - orang ) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardlu, menjaga shalatnya,

menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan di sisiMu, mengharap keampunanMu, senantiasa memegang teguh petunjukpetunjukMu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud didunia dan mencintai amal untuk bekal diakherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala ni'matMu.

Dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawah naungan panji panji junjungan kita Nabi Muhammad saw dan melalui telaga yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk ditahta kehormatan, didampingi oleh bidadari sorga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutera mewarna-warnai, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan kendi-kendi yang tak kering-keringnya, bersama-sama dengan orang-orang  yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para nabi, shiddiqin dan orang-orang yang shahid serta orang-orang shaleh.

Dan baik sekali mereka menjadi teman teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah swt dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam".

Berita Terkini