Virus Corona

Kronologi Makam Jenazah Positif Corona di Sebuah Kebun di Banyumas Dibongkar Usai Didemo Warga

Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Banyumas Achmad Husein (tengah) turut membongkar makam pasien positif corona karena ditolak warga di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020)

Bupati Banyumas malam itu sampai turun tangan.

Bahkan, warga menggelar demonstrasi hingga malam.

Akhirnya makam itu dibongkarkeesokan harinya.

Dalam 24 Jam Satu PDP Meninggal di RSPI Sulianti Saroso dan Dua Pasien Baru Datang

"Mungkin saya akui cara penolakan dari warga juga salah, tapi apakah benar juga jika pemakaman dilakukan pada saat malam hari pada saat listrik padam dan tanpa izin???"

"Banyak yang menyalahkan tindakan warga yang demo. Logikanya saja, mereka diam diam memakamkan jenazah pada saat desa itu listrik lagi padam, tanpa izin pula, apa tidak geram?" jelasnya.

"Seharusnya ada izin kepada warga setempat, jangan asal ngubur. Bukan tidak berperikemanusiaan hanya saja cara mereka kurang benar, mengubur dekat pengairan warga setempat."

"Banyak yg bilang "gimana kalo itu keluarga sendiri"
Gini, kalo dari pihak mereka menggunakan prosedur pemakaman yang benar mungkin warga tidak akan demo, dari awal saja pihak mereka yang diam diam memakamkan tanpa izin."

"Beberapa pihak menyayangkan karna kurangnya edukasi kpd rakyat kecil, ya memang betul disana warga kebanyakan petani, hanya bisa menonton televisi yang beritanya juga simpang siur mengenai virus covid19 yang memang menular, makanya warga khawatir tertular."

Cella menyebut, warga tidak suka dengan cara petugas yang seolah ingin sembunyi-sembunyi dalam memakamkan jenazah itu.

Apalagi, malam itu aliran listrik di desa setempat padam

Yang bikin warga makin marah, dua jenazah itu dimakamkan di dekat sumber mata air dan juga dekat dengan pekarangan warga.

"Jika mereka menggunakan tata cara pemakaman pasien covid19 dgn benar mungkin tidak akan terjadi demo, apalagi disitu jelas mereka memakamkan dekat dengan pembagian air bersih warga setempat dan dekat dengan pekarangan warga," ungkap Cella.

"Seharusnya ada izin kepada warga setempat, jangan asal ngubur. Bukan tidak berperikemanusiaan hanya saja cara mereka kurang benar, mengubur dekat pengairan warga setempat."

"Bukan tidak ada rasa kemanusiaan, tapi jika cara mereka saja salah bagaimana warga bisa menerima? Sedangkan warga sekitar sudah waspada dan mulai lockdown di daerah masing masing."

Makam itu akhirnya dibongkar pada keesokan harinya.

Halaman
123

Berita Terkini