“Kami memang tidak terbiasa dengan rumput yang tebal, pemain kami. Ditambah dengan guyuran hujan.
"Tapi apapun itu alasan. Kami sudah bermain di sini dan itu harus kita lakukan. Saya salut pada pemain kami karena mereka mematuhi instruksi, disiplin dalam setiap posisi,” tutupnya.
Sementara itu, Samsul Arif yang juga tampil prima di sepanjang pertandingan menyebut pertandingan perdana ini sama sekali tak mudah karena kengototan Bali dalam menyerang.
“Sebuah permainan yang tidak mudah bagi saya, bagi kami mungkin, karena kami mendapat pressure hampir sepanjang pertandingan.
"Kita tahu menghadapi juara bertahan akan selalu sulit dan terbukti kita dapat pressure yang ketat dan saya pikir satu poin berharga kita bawa dari sini
dan jadi modal positif buat pertandingan ke depan," ujar Samsul.
Sedangkan ulasan pertandingan adalah sebagai berikut.
Persita Tangerang yang menurunkan skuad terbaiknya bermain apik sejak menit-menit awal.
Berhadapan dengan juara bertahan Liga 1 2019, Persita bermain tanpa beban.
Sejak menit-menit awal, Persita tampil atraktif.
Bahkan di menit ketiga, gol tercipta dari tendangan Evgeniy Budnik, pemain asal Ukraina.
Namun sayang, gol tersebut dianulir wasit karena off side.
Di menit ketujuh, peluang Persita sempat kembali tercipta, namun Budnik yang langsung berhadapan dengan kiper Bali belum bisa mengeksekusi dengan baik.
Bali pun berbalik menyerang dan terus mengancam daerah pertahanan Persita.
Namun terlihat beberapa kali para pemain Bali cukup frustasi karena belum juga berhasil menjebol gawang Persita.
Diihat dari penguasaan bola, Bali United memang cukup mendominasi.