Aksi Terorisme

Bukan Cuma 689, Ternyata Masih Ada 185 Anggota ISIS Eks WNI Lagi Menurut Palang Merah Internasional

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejuang ISIS di sebuah kamp pelatihan.

MENTERI Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membeberkan asal-usul data yang menyebut jumlah anggota ISIS asal Indonesia sebanyak 689 orang.

Ia mengungkapkan, data tersebut berasal dari hasil pencocokan dan penelitian dari tiga sumber data, yakni Central Intelligence Agency (CIA), Palang Merah Internasional (ICRC), dan Pemerintah Indonesia.

Ia menjelaskan, awalnya CIA menyebut jumlah eks ISIS asal Indonesia sebanyak 846 orang.

Guru yang Pukuli Siswanya Pernah Cekcok dengan Rekan Kerja Sampai Lempar Kursi dan Banting Komputer

"CIA itu menyerahkan 846, sesudah diteliti, dicocokkan dengan data kita, 157 itu redundant (mubazir)."

"Double, gitu loh. Sehingga yang benar itu 689."

"Ditambah 185 dari Palang Merah Internasional (ICRC), tapi itu belum ada namanya."

BACOK dan Coba Rebut Senjata Aparat, Polisi Tembak Mati Perampok Spesialis Motor Gede

"Karena ICRC bilang ini kode etik kami tidak menyebut nama orang gitu loh."

"Jadi yang ada itu 689," kata Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).

Ia pun membantah ada pihak yang menyebut pemerintah hanya mengandalkan data terkait eks ISIS asal Indonesia, dari CIA dan organisasi internasional lainnya.

KIAI NU Diusulkan Jadi Bapak Asuh Anak-anak ISIS Eks WNI Jika Jadi Dipulangkan Pemerintah

"Jadi pemerintah punya data juga loh, jangan berpikir Anda, 'wah anu nih, kok tergantung CIA?' Tidak, Indonesia punya," tegas Mahfud MD.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut 689 Foreign Terrorist Fighter (FTF) sebagai anggota ISIS mantan Warga Negara Indonesia (WNI), bukan WNI Eks ISIS.

Hal itu dikatakan Jokowi saat memaparkan alasan pemerintah tidak memulangkan seluruh kombatan ISIS itu ke Indonesia.

"Saya kira kemarin sudah disampaikan bahwa pemerintah punya tanggung jawab keamanan terhadap 260 juta penduduk Indonesia, itu yang kita utamakan."

• Cuma Salah Paham, Penumpang yang Merasa Hendak Diculik Sopir Taksi Online Segera Cabut Laporan

"Oleh sebab itu pemerintah tidak memiliki rencana untuk memulangkan orang-orang yang ada di sana, ISIS eks WNI," kata Presiden di Istana Negara, Rabu (12/2/2020).

Terkait nasib kewarganegaraan 689 orang itu apabila tidak dipulangkan ke Indonesia, menurut Presiden merupakan konsekuensi mereka.

Halaman
123

Berita Terkini