Penemuan Ular

Seekor Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Ditemukan di Saringan Sampah yang Ada di Rumah Pompa Sunter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seekor ular sanca kembang ditemukan di Rumah Pompa Waduk Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/2/2020).

"Kami menyaksikan bisa ular kobra telah membuat orang mati karena gigitan ular kobra sebelumnya, sehingga tetangga saya langsung membunuh ular itu, begitu dia melihatnya."

• Terungkap Keanehan Ikan Berwajah Manusia Tertangkap Kamera Tampak di Danau Bukti Manusia Ikan Ada?

Alih-alih mengambil risiko karena khawatir pada serangan ular lain, penduduk desa memukuli raja kobra sampai mati

Insiden itu diketahui terjadi di sebuah desa terpencil di dekat kota Kibalawan di pulau Mindanao di selatan Filipina.

Setelah kobra terbunuh, warga menggunakan parang untuk membuka tubuhnya.

Mereka memperkirakan bahwa raja kobra itu panjangnya sekitar 12 kaki.

Sedangkan ular sanca yang ditelannya itu lebih kecil, berukuran antara 6 kaki dan 8 kaki.

Insiden itu dilaporkan kepada pejabat desa setempat yang memperingatkan warga agar berhati-hati terhadap ular di ladang.

• Singa Kocar Kacir Hindari Pasukan Kerbau yang Mengamuk

Sementara itu, beredar sebuah video yang menunjukkan cara kepolisian Papua untuk mendapatkan pengakuan dari tersangka menjadi percakapan hangat bahkan jadi perhatian masyarakat dunia.

Polisi disebutkan punya alasan untuk melakukan tindakan penyiksaan psikis paling mengerikan itu dengan tujuan untuk mendapatkan pengakuan dari tersangka kriminalitas.

Namun, interogasi dengan menggunakan ular itu memang belum terpikirkan bisa dilakukan sedemikian rupa hanya demi mendapatkan pengakuan dari tersangka.

• Pemprov Papua Siapkan Ransel Hitam yang Dicurigai Berisi Uang Sebagai Barang Bukti Melawan KPK

• Kwik Kian Gie Bongkar Faktor Penyebab Banyaknya Kendaraan Enggan Lewat Jalan Tol

• Rizal Ramli Prediksi Jokowi-Maruf Amin Bakal Kalah Lebih dari 15 Persen di Jakarta

Juru bicara Polda Papua, Ahmad Mustofa Kamal sebagaimana video yang diunggah Al Jazeera English, Polda Papua memang sudah meminta maaf atas tindakan berlebihan itu.

"Kami mohon maaf atas tindakan itu," katanya.

Namun, Ahmad Mustofa Kamal memberikan alasan di balik tindakan yang sangat mengerikan itu.

"Harap diketahui, ular itu memang digunakan untuk mendapatkan pengakuan karena memang pelaku tidak mau mengakui perbuatannya," katanya.

Namun, sebenarnya polisi hanya menakut-nakuti korban bukan serius ingin melukainya.

"Ular itu tidak berbisa," kata Ahmad Mustofa Kamal.

Meski demikian, tindakan untuk meneror korban yang merupakan pelaku kejahatan itu memang sangat menakutkan bahkan kalau yang diinterogasi itu mempunyai sakit dalam atau sakit jantung bisa saja tewas karena tindakan tersebut.

Meski upaya yang dilakukan petugas adalah untuk menumpas kejahatan, tapi upaya yang berlebihan tidak dapat dibenarkan.

Interogasi dengan seekor ular meski tidak berbisa jelas merupakan tindakan yang bisa membuat seseorang yang takut ular meski ketika melakukan kejahatan itu sangat kejam, tapi tidak bisa dibenarkan.

Tersangka yang diinterogasi itu diketahui merupakan seorang pencuri telepon selular atau ponsel yang sering dialami warga.

Polisi kesulitan untuk mendapatkan pengakuan tersangka, sehingga kemudian melakukan tindakan mengerikan itu.

• Rachland Nashidik Bongkar Wali Kota Larang Warga Lewat Tol karena Bukan Hanya Dibangun Era Jokowi

• Kwik Kian Gie Bongkar Faktor Penyebab Banyaknya Kendaraan Enggan Lewat Jalan Tol

• Jelang MU Lawan LFC Pundit Football Meyakini Liverpool Punya Keunggulan yang Tidak Dimiliki City

Ular mengerikan itu kemudian direngkuh polisi.

Kepalanya didekatkan ke mulut pelaku dengan tujuan meneror dia agar segera mengaku.

Dalam video mengerikan itu, tersangka kejahatan menjerit-jerit saking takutnya.

Dia berteriak minta tolong dan minta ampun.

Sementara, terdengar suara diduga oknum petugas yang tertawa sangat keras menyaksikan korban yang setengah mati ketakutan itu.

Berita Terkini