Petugas medis mengatakan, pasien ini memiliki penyakit yang mendasarinya dan dia baru saja mengunjungi kota Wuhan di pusat wabah pada Januari.
Kematiannya merupakan kematian akibat virus corona kedua di luar Cina daratan, setelah sebelum ini, seorang pria berusia 44 tahun meninggal di Filipina, pekan lalu.
Akibat kabar kematian itu telah memicu adanya tuntutan baru bagi Hong Kong.
Warga meminta bekas jajahan Inggris itu untuk menutup perbatasan dengan Cina daratan, dengan ratusan pekerja medis telah mogok.
Soalnya di Wuhan, dokter dan semua tenaga medis harus menangani ratusan korban untuk setiap tenaga medis, sehingga dokter dan perawat pun jatuh sakit dan ada yang tertular juga.
Akibatnya, gelombang protes melanda Hong Kong.
Pemimpin yang diperangi oleh masyarakat Hong Kong adalah Carrie Lam.
Akibat desakan itu, dia mengumumkan penutupan semua pintu masuk ke Hong Kong, kecuali dua penyeberangan perbatasan darat ke daratan, tapi para pengunjuk rasa menginginkan penutupan total.
Penutupan total juga dilakukan banyak negara agar mencegah masuknya warga dari Provinsi Hubei ke kawasan mereka.
"Ketika Carrie Lam menolak untuk menutup perbatasan, lebih banyak kematian mungkin akan terjadi," kata seorang perawat berusia 26 tahun, yang ikut menghadiri pemogokan massal, kemarin.
"Kami tidak mengancam pemerintah, kami hanya ingin mencegah wabah itu."
Dengan memegang plakat merah dan putih bertuliskan 'Save HK now', petugas medis bertopeng turun ke jalan-jalan di Kowloon dan lebih banyak lagi yang diperkirakan, mereka akan terjun dan akan bergabung dengan aksi mogok, hari ini.
Korban meninggal akibat coronavirus naik menjadi 426orang dari awalnya kematian berkisar di angka 20 orang hanya dalam waktu sebulan.
Otoritas rumah sakit kota mengatakan, beberapa layanan darurat telah sangat terkena dampak pemogokan yang dilakukan tenaga medis.
Kekacauan yang ditimbulkan akibat coronavirus memang demikian mengerikan.