DUGAAN bahwa corona ditularkan kelelawar dan sebangsanya dari kebiasaan warga Cina mengonsumsi makanan ekstrem disampaikan kalangan ilmuwan di Cina.
Meski spekulasi juga muncul terkait kebocoran virus dari laboratorium di Wuhan, tempat corona berasal.
Apalagi, Wuhan kemudian diisolasi, sehingga warga harus bertahan dengan pasokan makanan terbatas di tengah lingkungan kesehatan yang memburuk.
Warga juga beranggapan mereka sulit bertahan dengan hanya menggunakan masker dan pasokan makanan yang kurang memadai.
Informasi sangat terbatas dan banyak informasi yang ditutupi dengan dikeluarkannya larangan untuk membuat video dan menyebarkannya melalui internet.
Akibatnya banyak yang meragukan informasi yang diberikan pihak Cina.
Sejumlah dokter dikirimkan ke Wuhan untuk menangani pasien yang jumlahnya terus meningkat.
Dokter yang berada di Wuhan juga kewalahan karena seorang dokter harus menangani pasien yang berjumlah sedikitnya 100 orang untuk setiap dokter.
Akibatnya dokter tersebut menderita sakit dan sebagian tertular virus tersebut, sebagian dokter juga stres karena tidak bisa pulang.
• Terungkap Cara Penyebaran Corona dari Sup Kelelawar yang Digemari Warga Hingga Jadi Virus Mematikan
Diberitakan Kompas.com, Cina memasuki tahun baru pada hari Sabtu (25/1/2020).
Negara ini mengawali tahun yang mereka sebut dengan tahun tikus logam di tengah ancaman virus corona yang mematikan.
Tahun tikus logam dalam cerita rakyat itu melambangkan kekayaan dan surplus.
Namun, kondisi itu jauh dari suasana hati warga Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China Tengah.
Pasalnya, Kota Wuhan yang diduga sebagai pusat penyebaran virus, diisolasi guna mencegah penyebaran virus semakin parah.
Melansir dari South China Morning Post, kondisi ini mengakibatkan para penduduk harus menghadapi keprihatinan.