UPAYA mencegah penyebaran wabah akibat coronavirus juga dilakukan oleh rezim komunis Cina di kawasan Wuhan, yang berpenduduk 11 juta jiwa.
Seiring dengan cepatnya penyebaran wabah coronavirus yang mematikan, penderitaan dan kekhawatiran warga Wuhan juga bertambah.
Rezim komunis di Cina telah melarang semua warga untuk pergi ke Wuhan dan mereka juga dilarang untuk meninggalkan Wuhan.
Cara tersebut dianggap bisa mencegah bertambahnya penyebaran wabah coronavirus yang mengerikan dan mematikan tersebut.
Penyebaran wabah tersebut dari manusia ke manusia juga sangat cepat dan sangat mematikan.
• Terungkap Yenny Wahid Diberikan Jabatan Komisaris Independen di Tengah Keresahan Kenaikan Harga Gas
Sebagaimana diungkap Daily Mail, dikutip Warta Kota, Rabu (22/1/2020), Pemerintah Wuhan memerintahkan semua penduduk untuk mengenakan masker di tempat-tempat umum.
Kewajiban itu diberlakukan di tengah wabah virus corona yang mematikan menyebar.
Semua orang harus memakai masker di saat pergi keluar, otoritas kota memerintahkan, hari ini.
Pemerintah juga berjanji, mereka akan menghukum toko jika mereka menaikkan harga produk yang dijual seiring terbatasnya akses di Wuhan.
Wisatawan diberikan pemeriksaan kesehatan tambahan di pusat transportasi di seluruh Tiongkok.
Korban tewas telah melonjak menjadi 17, sementara lebih dari 520 telah jatuh sakit di negara itu.
Thailand, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat melaporkan kasus tersebut di negara mereka.
Para ahli mengatakan, mungkin sudah ada terjadi di luar Cina kasus karena pemindaian Inggris 'tidak mudah' dilaksanakan.
• Tensi Ketakutan Meningkat Setelah Dikabarkan Virus Mematikan yang Berasal Cina Mulai Memasuki Bali
Sebuah kota di Cina yang dirusak oleh virus baru yang mematikan, maka mereka telah memerintahkan semua penduduk untuk mengenakan masker di tempat-tempat umum.
Pemerintah Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, telah menuntut semua 11 juta penduduknya untuk mengenakan produk medis pelindung.