"Ini menjadi catatan bukan hanya untuk kami, tapi juga masyarakat, akademisi, hingga stakeholder untuk bagaimana kita bisa saling berkoordinasi dan bersinergisitas," ucap Arief.
"Ini dua kata yang mudah diucapkan tapi sulit dijalankan, tapi di sini intinya sudah bukan wacana tapi harus ada action dari kita agar masalah banjir bisa ditangani," katanya. (dik)
Banjir Surut, Sampah dan Lumpur Banyak Mengendap di Tangerang
Kota Tangerang terendam banjir pada awal tahun 2020. Dan kini banjir pun perlahan - lahan mulai surut.
Kendati demikian, warga mengeluhkan banyak sampah yang menumpuk akibat banjir ini.
Belum lagi ditambah lumpur - lumpur yang mengendap.
Seperti yang terjadi di kawasan Pinang Griya Permai, Kota Tangerang.
Dewi (39) satu dari warga sekitar pun harus susah payah membersihkan sampah dan lumpur - lumpur yang berwarna cokelat pekat tersebut.
"Sampahnya minta ampun banyaknya. Belum lagi lumpur - lumpurnya. Harus bersih - bersih ini," ujar Dewi kepada Warta Kota, Minggu (5/1/2010).
Ia berharap agar Pemerintahan Kota Tangerang cepat tanggap terkait masalah sampah tersebut.
Belum lagi kondisi lumpur yang mengendap di jalan dapat membahayakan pengendara.
"Licin kan jadinya jalan, takut ada yang jatuh kalau ada yang lewat," ucapnya.
Hal senada diungkapkan oleh warga lainnya yakni Adi (31).
Menurutnya saat ini warga tengah bergotong royong untuk membersihkan sampah dan lumpur tersebut.
"Kami kerja bakti, kalau tidak segera dibersihkan nanti bisa jadi tambah masalah karena banyak wabah penyakit dari sampah sampah ini.