PENGAKUAN yang disampaikan Hillary Clinton tentang ISIS dan Al Qaeda, yang diciptakan oleh kepentingan Amerika Serikat (AS) untuk melawan dominasi Rusia dan komunis menjelaskan, perang yang terjadi akan berlanjut.
Perang untuk menguasai kilang minyak dan ekonomi dunia tersebut terjadi dengan menggunakan tangan-tangan sejumlah pihak di Timur Tengah.
Selain itu, penciptaan perang oleh AS dan Rusia dilakukan di antaranya untuk uji coba senjata pemusnah massal, senjata kimia, senjata biologi, dan berbagai persenjataan dalam upaya melanggengkan bisnis senjata yang dikembangkan, selama ini.
Meski dikabarkan ISIS dan Al Qaeda telah dikalahkan, tapi perbedaan kepentian antara AS dan Rusia dalam memperebutkan kekuasaan dan pengaruh telah memicu sejumlah konflik.
Pengakuan Hillary Clinton tentag peran AS melahirkan banyak organisasi teroris diawali pada upaya melawan pengaruh dan cengkeraman komunisme Rusia yang menguat di beberapa negara Timur Tengah.
Di antaranya di Afghanistan dan Iraq, sehingga kemudian bermunculan beberapa organisasi teroris yang diciptakan AS.
Bahkan, sejumlah media internasional seperti BBC yang kemudian dikutip Daily Mail dan kemudian dikutip Warta Kota, Selasa (24/12/2019), menjelaskan, organisasi teroris masih tetap diciptakan untuk memperebutkan pengaruh dan kekuasaan yang dilakukan kubu AS dan Rusia.
ISIS sendiri sedang melakukan reorganisasi dan menjadi turunan steroid Al Qaeda yang menjelma sebagai kekuatan yang lebih baik dari sebelumnya.
Mereka sedang menyusun kembali kekuatan di Irak untuk menjadi Al Qaeda steroid dengan memiliki teknik yang lebih baik dan lebih banyak uang.
Hal itu terjadi, dua tahun setelah mereka kehilangan wilayah terakhirnya, demikian pejabat intelijen memperingatkan.
ISIS yang menjelma sebagai Al Qaeda steroid itu dikatakan telah menjadi lebih terampil dan lebih berbahaya daripada Al Qaeda.
Grup itu dengan uangnya telah membeli kendaraan, senjata, persediaan makanan, dan peralatan canggih.
"Mereka sekarang memiliki lebih banyak teknologi," kata pejabat Kurdi yang sudah lama ingin merdeka dan pihak Barat.
Rakyat Afghanistan telah menangkap dan mengepung sejumlah 700 pejuang ISIS dalam enam bulan terakhir.
ISIS sedang mereorganisasi diri dan kekuatan mereka di Irak untuk menjadi Al Qaeda steroid dengan 'teknik yang lebih baik' dan 'lebih banyak uang'.
• Sejumlah Lima Algojo yang Mengeksekusi Jamal Khashoggi Dihukum Mati Meski Pangeran Salman Tidak Kena
Pihak gerilyawan dikatakan telah meningkatkan ancaman, setelah mereka menjadi lebih terampil dan lebih berbahaya daripada Al Qaeda.
Para anggota Layanan Anti Terorisme Irak bersorak di Mosul ketika mereka membawa bendera Negara Islam yang terbalik, dengan masjid Al-Nuri yang hancur terlihat di latar belakang pada 2 Juli 2017.
Hal itu dilakukan setelah peperangan melawan ISIS didukung berbagai kalangan, sehingga organisasi itu berhasil dikalahkan.
Pejuang dari Hashy al-Shaabi (unit Mobilisasi Populer), mendukung pasukan Irak, berpose di depan sebuah mural yang menggambarkan lambang Negara Islam di Hawija, Irak, pada 5 Oktober 2017.
Lahur Talabany, seorang pejabat tinggi anti-terorisme Kurdi, mengatakan kepada BBC News:
"Mereka memiliki teknik yang lebih baik, taktik yang lebih baik dan lebih banyak uang yang mereka miliki."
“Mereka dapat membeli kendaraan, senjata, persediaan makanan, dan peralatan."
"Secara teknologi, mereka lebih cerdas."
"Lebih sulit untuk mengalahkan mereka."
Propaganda keterlibatan AS dalam menciptakan Al Qaeda dan ISIS bisa dilihat dalam serial Rambo, yang diperankan Sylvester Stalone, beberapa waktu sebelumnya.
Dalam film Rambo III misalnya, mengonfirmasi tentang pengakuan Hillary Clinton, beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, Talabany, dari Zanyari Agency, menambahkan:
"Mereka seperti Al Qaeda, yang menggunakan steroid."
"Kami melihat kegiatannya meningkat, sekarang, dan kami pikir, fase pembangunan kembali mereka sudah selesai."
Berbicara dari Sulaimaniya di Irak utara, ia menceritakan tentang bagaimana kelompok teroris itu menghabiskan sepanjang 2019 di pegunungan Hamrin untuk membangun kembali organisasi dan kekuatan mereka dari reruntuhan ISIS.
Mereka dituduh menggunakan steroid, yang membuat daya tahan mereka menjadi lebih kuat.
Militan ISIS yang ditangkap atau menyerah kepada pemerintah Afghanistan dihadirkan di media di Kabul, Afghanistan, hari Sabtu.
• Manajer RCM Mengungkap Kalau Ahmad Dhani Kemungkinan Besar akan Ikut Tur Konser Dewa 19 di Januari
Orang-orang yang dicurigai sebagai pejuang ISIS menunggu untuk digeledah oleh anggota Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi setelah meninggalkan pertemuan terakhir kelompok itu di Baghouz pada 22 Februari.
Sedangkan para pejabat intelijen Kurdi, yang sudah lama membangun kekuatan dan organisasi teror, percaya bahwa ISIS memiliki 10.000 anggota di Irak dengan 5.000 pejuang.
Kalangan Kurdi yang mau merdeka dari berbagai negara dan membentuk negara sendiri itu menyatakan, mereka khawatir jika mereka didorong oleh kerusuhan, saat ini, di Baghdad.
Dalam versi lainnya, upaya menyuarakan kebebasan berpendapat di Iraq dan upaya demontsrasi yang dilakukan oleh rakyat sipil pecah seperti terjadi di beberapa wilayah lainnya.
Namun, masyarakat yang berdemonstrasi disambut dengan tindakan kekerasan dari militer dan pembunuhan massal.
Sementara itu, Brigadir Jenderal William Seely, Komandan Gugus Tugas-Irak, mengatakan kepada BBC bahwa pasukan mereka, yang cenderung berafiliasi dengan kekuatan Iran, lebih siap daripada pada tahun 2014, ketika ISIS menguasai sepertiga dari Irak.
Dia mengatakan:
"ISF (pasukan keamanan Irak) dan Peshmerga bukan pasukan yang sama seperti ketika Mosul jatuh."
"Kami di sini telah menambah pelatihan mereka."
Kekuatan yang dianggap mumpuni karena menutupi banyak kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Bashar Al Asad di Suriah dan berbagai kekejaman lainnya terhadap masyarakat sipil yang dengan mudah dicap sebagai ISIS hanya karena berbeda pendapat telah menimbulkan banyak perlawanan.
Kekhawatiran itu muncul di tengah-tengah klaim para ekstremis menggelar pengadilan syariah di penjara-penjara Inggris, dengan seorang tahanan yang dituduh tidak menghormati Islam karena dia meminum alkohol, yang diberikan hukuman pemukulan.
Seorang mantan narapidana menuduh bahwa ia ikut serta dalam pemukulan dan sidang pengadilan agama di HMP Woodhill di Milton Keynes dengan sesama tahanan yang berjanji setia kepada ISIS.
Pada hari Sabtu, pemerintah Afghanistan mengatakan, mereka telah menangkap atau mengepung 700 pejuang ISIS dan anggota keluarga di Afghanistan timur, selama enam bulan terakhir.
Badan intelijen Afghanistan, Direktorat Nasional untuk Keamanan, mengatakan, setidaknya 75 wanita dan 159 anak-anak, kebanyakan dari mereka adalah warga dari luar negeri, ditahan.
Sebagian besar anggota ISIS yang ditangkap berasal dari Pakistan, Yordania, dan negara-negara Asia Tengah.
• Loyalis Saddam Hussein di Balik ISIS
Sebanyak 277 orang asing termasuk di antara para militan yang ditangkap.
Pasukan keamanan Afghanistan mengambil bagian dalam operasi yang sedang berlangsung terhadap gerilyawan ISIS di distrik Achin provinsi Nangarhar pada 25 November.
Seorang pekerja Irak membersihkan puing-puing selama rekonstruksi Masjid Agung Al-Nuri di kota tua Mosul yang dilanda perang, pada 15 Desember.
Diberitakan sebelumnya, Abu Hamza, bekas pemberontak Suriah, setuju untuk melakukan join dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Saat itu, dia sadar bahwa dirinya akan menjadi bagian dari utopia di sebagian kalangan penganut Islam, yang merekrut berbagai jihadis dari seluruh dunia.
Sesungguhnya, dia mengetahui bahwa dirinya disupervisi oleh seorang emir dari Irak dan menerima perintah dari pemerintah bayangan Irak, yang bisa bebas keluar masuk Suriah.
Saat kemudian dia tidak sependapat dengan pimpinannya, dia langsung ditangkap dengan tuduhan sebagai mata-mata pemerintah Irak.
Baca Juga: Pemimpin ISIS Ini Nikahi Gadis Jerman
Abu Hamza, yang menjadi bagian dari kelompok berkuasa di komunitas kecil di Suriah, tidak pernah ditemukan pada identitas nyata di warga Irak yang terdaftar.
Bagaimana pun, sepengetahuan dia, semua orang itu merupakan bekas pegawai, tentara, dan loyalis Saddam Hussein.
Termasuk orang bertopeng yang misterius, yang dulunya bekerja untuk dinas agen rahasia Irak, yang bekerja untuk ISIS, yang sekarang bekerja untuk ISIS, demikian pengakuan dia.
Abu Hamza sendiri memilih kabur ke Turki dan mengakui bahwa di Suriah, seorang Emir dikawal oleh seorang warga Irak dan mengambil keputusan-keputusan umum.
Dia kabur karena menyatakan sudah tidak klop dengan kelompok ISIS tersebut. (Independent.co.uk)