Kata Ulama

Momen Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Arifin Ilham Saling Dengar Ceramah

Penulis: Dwi Rizki
Editor: Dian Anditya Mutiara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad bersama Ustadz Arifin Ilham bersama ratusan jemaah tengah mendengarkan tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Derry Sulaiman.

Belajar mendengarkan orang lain.

Pesan tersebut coba disampaikan Ustadz Abdul Somad lewat status Instagramnya, ustadzabdulsomad_official, pada Kamis (31/10/2019) yang dikutip.

Makna mendalam tersebut dibuktikannya lewat sebuah potret ketika Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Arifin Ilham tengah mengaji bersama Ustadz Derry Sulaiman.

Momen tersebut terekam dalam sebuah potret lawas yang turut diposting Ustadz Abdul Somad dalam statusnya.

Film Dakwah Kisah Perjuangan KH Arifin Ilham Suami yang Menangis Diputar Perdana di Bekasi

Warga Bekasi Antusias Nobar Film Suami yang Menangis Kisah Perjuangan Alm KH Arifin Ilham

Dalam potret tersebut, Ustadz Arifin Ilham terlihat duduk di barisan terdepan berdampingan dengan Ustadz Abdul Somad serta ratusan jemaah dalam sebuah masjid.

Mereka terlihat serius mendengarkan kajian yang disampaikan oleh sahabat mereka, Ustadz Dery Sulaiman yang duduk di atas kursi dihadapan mereka.

Begitu juga dengan Ustadz Derry Sulaiman yang juga terlihat memaparkan dengan gestur tangan sebagai ciri khasnya.

"Sahabat UAS. Jangan cuma berceramah. Dengarkan juga ceramah orang lain. Supaya tau merasakan perasaan orang lain. Setelah itu, sampaikanlah dengan perasaan orang lain," tulis Ustadz Abdul Somad meneruskan status tersebut kepada sahabatnya Ustadz Derry Sulaiman, @derrysulaiman.

Nama Besar Ustadz Abdul Somad Ditunggangi, UAS Pastikan Penggalangan Dana Pembangunan Masjid Hoax

Ustadz Abdul Somad Mengungkap Ini Dia Makna Bela Agama Islam untuk Menjawab Pernyataan Moeldoko

Dalam postingan, Ustadz Abdul Somad terlihat duduk bersila dengan menggenggamkan jari jemari.

Dirinya terlihat serius mendengarkan tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Derry Sulaiman.

Berbeda dengan Ustadz Abdul Somad, Ustadz Arifin Ilham rupanya tidak mendengarkan ceramah untuk dirinya sendiri, tetapi juga membagikan kajian tersebut kepada jemaahnya lewat mode siaran langsung Instagram miliknya, @kh_m_arifin_ilham.

Hal itu terlihat dari ponsel bercasing merah yang dipegangnya menghadap Ustadz Derry Sulaiman.

Kebiasaaan itu seperti yang biasa dilakukan Ustadz Arifin Ilham dulu.

Beragam kesempatan seperti ketika dirinya sedang menyetir atau sehabis mengaji, Ustadz Arifin Ilham sering kali melakukan siaran langsung menyampaikan tausiah kepada jemaahnya.

Dalam potret yang tidak diketahui tempat dan waktu pengambilannya itu, sosok Ustadz Arifin Ilham masih terlihat segar dengan wajah yang cerah.

USTAZ Abdul Somad Posting Soal Sunah Hari Jumat Dikoreksi Pengikutnya, 8 Anjuran Nabi di Hari Jumat

Tubuhnya juga terlihat gemuk dan tegap dengan tatapan tajam serius mendengarkan kajian.

Kondisi pria kelahiran Banjarmasin, 8 Juni 1969 itu berbanding terbalik ketika menjalani perawatan atas kanker getah bening yang diidapnya setahun belakangan.

Nasib pun teklah digariskan, Ustadz Arifin Ilham menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Penang, Malaysia pada tanggal 22 Mei 2019.

Pimpinan majelis dzikir Adz-Dzikra itu kemudian dimakamkan di kompleks Pesantren Azzikra di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kini, Majelis yang terus dipadati ribuan jemaah setiap harinya itu dipimpin oleh putra-putrinya, khususnya Muhammad Ameer Adzikro yang kini menjadi penceramah menggantikan dirinya.

Hidup Sesaat

Pesan sekaligus potret yang disampaikan Ustadz Abdul Somad memiliki makna mendalam.

Hal tersebut disampaikannya lewat sebuah video yang diposting oleh Ustadz Derry Sulaiman.

Dalam video berdurasi singkat tersebut, Ustadz Abdul Somad menyampaikan pesan sederhana, yakni agar umat muslim tidak berlebihan dalam menanggapi sesuatu. Sebab, semua hal di dunia ini menurutnya adalah sementara, semuanya pun akan berakhir apabila seseorang telah meninggal dunia.

"Kalau senang, janganlah terlalu senang. Kalau susah jangan terlalu risau. Dunia sementara, Akhirat selamanya,|' ungkap Ustadz Abdul Somad. (dwi)

Hijrahnya Ustaz Derry Sulaiman: Dulu Banyak Uang dan Populer Tapi Saya Merasa Hampa

Hijrah juga dilakoni Ustaz Derry Sulaiman (40).

Sebelum tahun 2000, Derry dikenal sebagai pemain gitar band metal ternama Indonesia, Betrayer.

Setiap hari, minimal delapan jam dia memainkan gitarnya.

Musik-musik yang didengarnya pun tidak jauh dari Betrayer, mulai Slipknot sampai Metallica.

• Dapat Syal Palestina dari Ustaz Adi Hidayat, Ini Kata Andre Taulany soal Plesetan Nama Sepatu

• Ustadz Yusuf Mansur Tetap Mendoakan Bachtiar Nasir Meski Beda Pilihan Pilpres 2019

• BPN Prabowo-Sandiaga Tuding Jokowi Salahgunakan Jabatan Selama Kampanye dengan Naikkan Gaji PNS

Rambutnya gimbal. Selama 15 tahun ia memilih tinggal di Bali.

"Dulu, sebagai gitaris band profesional, minimal delapan jam saya main gitar. Kalau nggak profesional, nggak mungkin jadi gitaris Betrayer. He-he-he," ujarnya.

Dari hasil manggung bersama band, Deri Guswan Pasmona--nama asli Derry-- mengantongi banyak uang.

Mobil yang ia miliki juga merek ternama.

Derry Sulaeman (dulu dan sekarang) - Tangkap layar Youtube

Namun semua kehidupan duniawi itu ditinggalkan Derry, 19 tahun lalu.

Setelah "dikurung" di masjid, Derry mulai sering merindukan salat. 

Sejak keluar dari masjid itu, Derry kerap merindukan Allah.

"Masuk masjid itu metode yang saya nilai efektif untuk hijrah. Saya merasa hampa meski banyak duit dan populer sebagai anak band. Kebahagiaan ternyata soal ketaatan beribadah, bukan kekayaan atau popularitas," kata Derry yang mempopulerkan lagu berjudul Dunia Sementara Akhirat Selamanya (2015).

Bukan terbaik

Ustaz Sholeh Mahmoed Nasution, yang populer dengan panggilan Solmed, mengapresiasi banyaknya kalangan artis yang berhijrah.

Ustaz Solmed saat konferensi pers Program Ramadan SCTV di Gedung SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2016). (TRIBUN/JEPRIMA)

Menurutnya, hijrah memiliki pemahaman meninggalkan yang tidak baik atau buruk.

"Selama semangatnya ingin menjadi baik dan tidak merasa lebih baik, maka itu sesuatu yang baik. Tapi kalau hijrah merasa paling baik, saleh, dan mulia itu yang tidak boleh," ujar ustaz Solmed.

"Jangan sampai hijrahnya menjauhkan dari yang sifatnya kebaikan, mengambil satu kebaikan meninggalkan sepuluh kebaikan, menjauhkan pertemanan. Jadi ya hanya belajar kebaikan, itu yang diperhatikan. Kebaikan bukan bersifat pribadi, tapi orang lain bisa menikmati dan merasakan. Saleh pribadi dan saleh sosial," kata pendakwah berumur 35 tahun itu. (kin/M20)

• Jadwal Liga Inggris Pekan ke-38 Serentak Minggu (12/5) Pukul 21.00: Brighton vs Man City Live MNC TV

• Taylor Swift Akan Perankan Kucing di Film Barunya

• Ini Warna Hijau Bolu Pandan Nippon Paint, Bikin Suasana Rumah Makin Ceria saat Ramadan dan Lebaran

Berita Terkini