Pembunuhan

Ada 58 Adegan Dalam Rekonstruksi Pembunuhan Ayah dan Anak di Dua Tempat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) di Lebak Bulus yang menjadi lokasi pembunuhan ayah dan anak.

Suyudi menjelaskan, pembunuhan terhadap Pupung dan Dana dilakukan para pelaku di rumah Pupung di Jalan Lebak Bulus 1, Kav 129, Blok U Nomor 15, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kedua korban dihabisi dengan diberi juice tomat yang dicampur obat tidur sebanyak 30 butir pandrek, dan kemudian dibekap dengan handuk beralkohol hingga tewas.

Bahkan dalam membekap korban Edi alias Pupung, dilakukan sendiri oleh Aulia Kesuma (45) istri muda Pupung yang merupakan otak pembunuhan.

"Setelah upaya santet gagal dan upaya menembak korban dengan senpi juga gagal, maka pembunuhan direncanakan dilakukan dengan cara mencekoki obat tidur, lalu membekap dan jenasah akan dibakar," kata Suyudi dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/9/2019).

• DILAPORKAN Polisi, HOTMAN Beri Tanggapan dan Sindir Elza Syarief yang Masih Joget Usai Dilabrak NM

"Terhadap korban Edi, pembekapan dilakukan langsung oleh AK menggunakan handuk yang dibubuhi alkohol. Sebelumnya Edi diberi juice tomat yang dicampur obat tidur. Saat membekap Edi, AK dibantu oleh AS dan SG yang direkutnya untuk membantu," kata Suyudi.

Ia menjelaskan, kasus ini berawal saat tersangka Aulia curhat soal masalah ekonominya ke mantan pembantunya TN.

"Karena bunga berjalan dia kepayahan membayarnya, yakni Rp 200 Juta perbulan," kata Suyudi.

Kemudian katanya Aulia meminta bantuan TN untuk membunuh suami dan anak tirinya.

"Karenanya TN mengenalkan suaminya bernama RD ke tersangka AK. RD diminta untuk mencari dukun santet dan menyantet korban, tapi gak berhasil," katanya.

Sehingga kata Suyudi opsi kedua rencana pembunuhan dengan menembak korban dan mencari eksekutor serta senpi dengan menyiapkan uang Rp 25 Juta.

• SADIS, Kronologi Lengkap Ayah Bunuh Anak Kandung karena Rebutan Roti, Pisau Ditancapkan di Dada Kiri

"RD sempat berangkat ke Jogja untuk mencari eksekutor dan senpi diminta tersangka AK. Ditambah lagi Rp 10 Juta. Tapi gak berhasil," kata Suyudi.

Kemudian, katanya, Aulia curhat lagi ke pembantunya yang sekarang yakni TT.

"Oleh TT sempat dikenalkan ke A, dukun santet, yang tak berhasil santet korban. Oleh dukun santet A, akhirnya AK dikenalkan lagi oleh SK dan AG, asal Lampung yang nantinya membantu pelaku mengeksekusi korban," katanya.

Kemudian, katanya, terjadi pertemuan di apartemen di Kalibata City di Tower Mawar di mana KV (23), keponakan AK yang dianggap anak, dan tersangka pula dalan kasus ini tinggal.

Halaman
1234

Berita Terkini