BRIPTU Hedar, anggota Ditreskrimum Polda Papua yang sempat disandera dan akhirnya gugur ditembak KKB, ternyata tengah melakukan penyamaran alias undercover.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Briptu Hedar tak membawa identitas hingga senjata, saat melakukan penyelidikan di wilayah tempatnya disergap.
"Dia (Hedar) melakukan penyelidikan tanpa identitas, kan dia undercover," ujar Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).
• TNI AD Tetap Pertahankan Enzo di Taruna Akmil, Ini Alasannya
"Itu semuanya, identitas, senjata, ditinggalkan dulu. Dia masuk sangat dalam di wilayah sangat rawan."
"Masyarakat juga sudah sangat resah dengan keberadaan KKB yang sering melakukan intimidasi terhadap masyarakat setempat," sambungnya.
Saat disergap, lanjut Dedi Prasetyo, Briptu Hedar sedang akan bertukar informasi dengan Bripka Alfonso.
• Pagi Tadi Adian Napitupulu Dipanggil Jokowi ke Istana, Ada Apa?
Namun saat dipanggil, yang bersangkutan justru disergap oleh KKB.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan, kedua polisi itu diduga sudah dipantau oleh kelompok tersebut saat memasuki distrik untuk penyelidikan.
"Bripka Alfonso itu memanggil Briptu Hedar itu mau saling bertukar informasi."
• Briptu Hedar Ternyata Sedang Lakukan Ini Sebelum Gugur Ditembak KKB dari Belakang Saat Hendak Kabur
"Tapi begitu mau tukar informasi, sudah langsung disergap."
"Artinya begitu mereka berdua masuk ke distrik itu, sudah dipantau oleh kelompok tersebut," paparnya.
Mabes Polri telah mengantongi identitas pembunuh Briptu Hedar.
• Ini Dua Rute Baru Bus Trans Patriot Bekasi Mulai 22 Agustus 2019
Dedi Prasetyo mengatakan, penembak Briptu Hedar diduga berinisial JM yang merupakan anggota kelompok G.
Kelompok itu disebut Dedi Prasetyo menguasai wilayah atau daerah tempat Briptu Hedar tengah melakukan penyelidikan hingga disergap.
"Yang diduga melakukan eksekusi penembakan terhadap Briptu Hedar itu namanya JM, dari kelompok G. Daerah tersebut dikuasai oleh kelompok G," jelas Dedi Prasetyo.
• Disebut Mangkrak, Bus Hibah dari Kemenhub yang Diterima Pemkot Bekasi Ternyata Bodong