KONDISI pasien cuci darah di RSUP Adam Malik, Medan, sangat memprihatinkan.
Hal tersebut disoroti oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI).
KPCDI lalu membagikan kisah menyedihkan tersebut lewat sebuah press rilis yang disebar ke awak media.
• Jadi Rekrutan Pertama AC Milan, Begini Rencana yang Diharapkan untuk Theo Hernandez
• Unggah Foto Kate Middleton, Maia Estianty Malah Nostalgia Soal Duo Ratu: Udah Bubar
• 6 Fakta Alta Lauren Gunawan Wanita Pertama Pengawal Presiden Amerika:Saya Bangga Keturunan Indonesia
• VIDEO: Berusia 24 Tahun, Youtuber Ria Ricis Segera Menikah?
• Satu Kilo Kulit Kerang Hijau Mampu Memfilter 10 Liter Air Laut Jakarta dalam Waktu Satu Jam
Terkait press rilis tersebut, Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Tony Samosir, membenarkannya.
Tony Samosir mengaku sangat prihatin dengan nasib pasien cuci darah di RSUP Adam Malik, Medan.
Dalam sebulan terakhir, kata Tony, kondisinya sangat menghawatirkan.
"Para pasien gagal ginjal tidak bisa melakukan jadwal cuci darahnya tepat waktu. Hal ini diakibatkan ketidaktersediaan alat untuk cuci darah di Rumah Sakit tersebut," ungkapnya.
Kata Ketua Umum KPCDI ia mendapat laporan dari anggota yang juga sebagai pasien di RSUP Adam Malik kalau setiap hari senin persoalan ketidaktersediaan alat ini sering terjadi.
"Pasien yang sudah datang untuk cuci darah, harus gigit jari tak bisa dilayani karena alat tak ada, dan akhirnya pulang menahan rasa sakit dan sesak napas,"
• Lowongan Kerja BUMN PT PELNI Untuk Lulusan SMA, Dibuka Besar-Besaran, Ini Cara Daftarnya
• Anda Lulusan SLTP & SMA Berusia 30 - 50 Tahun? Daftar nih Lowongan Transjakarta
• Tranjakarta Buka Lowongan Untuk Lulusan SMA & SLTP, Gajinya Besar, Ini Syarat & Cara Daftarnya
• Lowongan Kerja Transjakarta 2019 untuk Lulusan SLTP & SMA, Gaji Rp 9 Juta, PNS Kalah
• Lowongan Kerja Admin Sosmed Untuk Lulusan SMA, Gaji Lebih Besar dari PNS Golongan IIIA
"Puncak kejadiannya hari ini (08/07/2019), pasien membludak, karena pasien yang terjadwal sabtu sore dipindahkan ke senin pagi lantaran tak ada alat untuk cuci darah. Sampai saat ini, pasien cuci darah masih belum terlayani, padahal beberapa mereka dengan kondisi sesak napas dan memprihatinkan. Ini keterlaluan, jika dibiarkan!" kecamnya.
Melihat fakta tersebut, Pengurus Pusat KPCDI melayangkan surat kepada Kementerian Kesehatan dan Komisi IX DPR RI. Surat ditandatangani Ketua Umum dan Sekjen, atas nama Tony Samosir dan Petrus Hariyanto.
"KPCDI mendesak Kementerian Kesehatan turun tangan. Rumah sakit tersebut adalah milik Kementerian Kesehatan. Hal yang memalukan rumah sakit milik Pemerintah Pusat melakukan pelayanan yang amburadul dan membahayakan keselamatan nyawa pasien cuci darah di sana," ujar Tony dalam surat tersebut.
KPCDI juga mendesak Komisi IX DPR RI untuk memanggil Dirut RSUP Adam Malik dan Menteri Kesehatan dalam RDPU dan Raker dengan Komisi IX DPR RI.
"Harus diusut kenapa kejadian ini terjadi? Apa saja kesalahan yang telah diperbuat manajemen rumah sakit yang menjadi rujukan nasional di wilayah Sumatra Utara tersebut. Kalau perlu dibentuk Panja Penyelidikan," pungkas Tony Samosir.
Direktur RS Adam Malik, Bambang Prabowo, menegaskan bahwa tidak ada penolakan dalam kasus tersebut.