PPDB

Radius Tak Sesuai di PPDB Zonasi , Orangtua Calon Siswa Geruduk Kantor Disdik Kota Bekasi

Penulis: Muhammad Azzam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orangtua calon siswa mengantre untuk mengurusi kendala proses PPDB Online berdasarkan radius yang banyak tidak sesuai di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi, pada Selasa (2/7/2019).

Ratusan orangtua calon siswa menggeruduk Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi, pada Selasa (2/7/2019).

Mereka berbondong-bondong mendatangi kantor Disdik karena menurut mereka hasil verifikasi jalur zonasi radius tidak sesuai.

Pantauan Wartakotalive.com, para orangtua calon siswa itu memenuhi ruang aula lantai 3 kantor Disdik Kota Bekasi.

Ruangan itu merupakan lokasi pengaduan berbagai kendala yang dialami para calon siswa.

Rata-rata mereka mengadu ketidaksesuaian pengukuran radius dari rumah ke sekolah tujuan.

"Saya cek jaraknya harusnya sekitar 500 meter tapi di situnya datanya 1.027 meter.

Sedangkan yang lebih jauh dari saya dihitung 600 meter dan masuk peringkat tinggi."

Demikian disampaikan Sutarno (44) orangtua calon siswa, saat ditemui di kantor Disdik Jalan Lapangan Tengah, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (2/7/2019).

Anak Sutarno terlempar dari jumlah kuota yang tersedia.

"Posisi nama anak saya engga ada, terlempar sudah di luar 236," ujarnya.

Sutarno menilai ada kejanggalan dalam proses penentuan jalur zonasi radius ini.

"Tetangga saya ada yang engga hilang, padahal rumahnya dekatan. Kenapa kok anak saya bisa hilang namanya," keluh Sutarno.

Ia tinggal di Kampung Komsen, Jatiasih, sedangkan anaknya mendaftar ke SMP Negeri 9 Jatiasih.

"Ini kok aneh gini ya, saya baru sadar. Kok perasaan dekat tapi sampai 1 kilometer lebih gitu. Coba lihat aja di Google Maps," katanya.

Orangtua calon siswa mengantre untuk mengurusi kendala proses PPDB Online berdasarkan radius yang banyak tidak sesuai di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi, pada Selasa (2/7/2019). (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Nama Lenyap dari Website PPDB Online

Halaman
12

Berita Terkini