Mantan Panglima TNI Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo sindir capres yang haus kekuasaan.
Pernyataan Gatot itu berkaitan dengan statemen Jenderal (purn) Hendropriyono soal kontestasi Pilpres 2019 bukan soal 01 dan o2.
Hal ini dilontarkan Gatot saat wawancara dengan Kabar Petang tvOne, Rabu (11/4/2019) malam.
Mulanya, penyiar TV One Tysa Novenni bertanya soal kicauan Gatot Nurmantyo yang mengomentari pernyataan Jenderal purnawirawan Hendropriyono di Instagram pada Jumat (29/3/2019) lalu.
"Ada juga statemen dari Hendropriyono bahwa sebetulnya kontestasi Pilpres 2019 ini bukan soal 01 dan 02 tapi soal ideologi antara soal Khilafah dan Pancasila," ujar Tysa.
"Saya mencatat di sosial media begini. 'Jangan lupakan sejarah dan jangan mau dipecah belah sama orang-orang yang haus kekuasaan' ketika bapak mengomentari soal video itu gimana?," tambahnya.
• Hendropriyono: Ideologi Pancasila Berhadapan dengan Khilafah di Pemilu 2019
Gatot lalu memberikan jawaban bahwa pernyataan Hendropriyono bisa membuat rakyat yang pada pemilu 2014 telah terpecah, kembali terpisah.
"Jadi mari kita lihat situasi politik kita secara keseluruhan dengan secara obyektif, jangan mengecap satu sebelah sini satu sebelah sini," jawab Gatot.
• Gatot Nurmantyo Berang Namanya Dicatut di Pesan Berantai WhatsApp Berisi Indonesia Dikuasai China
"Tahun 2014 kita sudah terpisah karena kontestasi sama saja dan jangan membuat kita terpisah lagi. Dan ini bukan merupakan solusi justru menambah permasalahan."
"Dalam kondisi seperti ini jangan justru dipecah demi kepentingan politik-politik tertentu," tuturnya.
Tysa lalu kembali menegaskan soal siapa yang dimaksud haus kekuasaan pada pernyataan Gatot tersebut.
Yang haus kekuasaan siapa pak? Yang cukup menarik 'orang-orang yang haus kekuasaan' di situ siapa pak?," tanya Tysa.
• Usai Dialog Presiden Akal Sehat, Rocky Gerung: Survei Melejit, Tidur Gelisah dan Dia Sudah Kalah
Gatot lalu menjawab orang yang haus kekuasaan adalah orang yang ingin sekali menang.
"Yang pengin menang, dengan mempolitisasi ini kan menyudutkan sesuatu," jawabnya.
"Dua-duanya pengin menang lo pak," tegas Tysa kembali.