Sejumlah masyarakat menilai ada unsur radikalisme yang dimainkan dalam game ini.
Game PUBG menuai kontroversi setelah masyarakat menilai permainan tersebut dapat memicu radikalisme karena mempraktikkan peperangan dan pembunuhan.
Permainan ber-genre battle royale itu disebut mirip dengan aksi pelaku penembakan di masjid di Christchurch, Selandia Baru.
• Tiga Ide Bisnis Kemitraan Memakai Bahan Dasar Daging Ayam
Bermain curang
Sementara itu, penggemar PUBG yang kerap bermain curang harus waspada.
Pemain curang saat bermain PUBG bisa "ditangkap" oleh PUBG Corp.
PUBG Corp memasang teknologi baru untuk menangkap pemain PUBG curang.
Pembuat PUBG memasang teknologi terbaru, yakni teknologi machine learning.
Pemasangan alat baru di game PUBG ini untuk mengetahui pemain yang kerap curang atau melakukan nge-cheat.
Divisi anti-cheat di PUBG Corp mengunggah sebuah update di steam.
• Perkembangan Industri Fintech di Indonesia Berpeluang Terjadi Kriminalisasi Finansial
Unggahan oleh divisi anti cheat itu memberikan informasi sepak terjang mereka selama beberapa bulan terakhir menangkal program cheat dipakai oleh tukang curang.
Selain memakai program anti curang dari third party, seperti BattlEye dan Uncheater, tim terkait di PUBG Corp juga memakai machine learning untuk mempelajari kebiasaan main penggunanya.
"Kami memahami bahwa satu orang yang bertindak curang bisa berdampak amat besar pada kegembiraan sedemikian banyak orang (dalam memainkan PUBG)," kata PUBG Corp seperti dikutip PCGamer.com.
Sehingga PUBG Corp perlu menjaga level keamanan lebih tinggi dibandingkan game lain.
Machine learning itu akan memantau sesuatu yang aneh dan berada di luar kecenderungan yang mengindikasikan adanya aktivitas kecurangan.