Sebut Jokowi Pemimpin yang Patut Dicontoh, Luhut Panjaitan: Masih Humble, Bajunya Enggak Berubah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).

MENTERI Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan alasan dirinya mendukung Jokowi menjadi Presiden.

Hal tersebut ia nyatakan dalam acara yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Menara Kadin, Jalan HR Rasunna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).

Menurut mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Singapura itu, karakter kepemimpinan Jokowi jarang dimiliki orang lain.

Anies Baswedan Ajak Masyarakat Rajin Donor Darah Tiap Tiga Bulan, Ini Manfaatnya Bagi Tubuh

Karakter tersebut, katanya, mau mendengarkan orang lain, sederhana, dan pekerja keras. Dan yang paling penting, menurutnya, selagi menjabat sebagai presiden, istri dan anak-anaknya tidak ada yang terlibat dalam bisnis pemerintah.

"Pak Jokowi itu menurut hemat saya, sangat mendengarkan. Dia mau challenge, dia mau belajar. Sekarang makin lama, makin pintar beliau," kata Luhut Binsar Panjaitan.

"Jadi presiden, dia enggak maling. Ya enggak ada bisnis lah di pemerintah, istrinya enggak, anak-anaknya enggak, pekerja keras. Masih humble seperti dulu, bajunya enggak ada yang berubah selama saya kenal," ungkap Luhut Binsar Panjaitan.

BREAKING NEWS: Polisi Hentikan Kasus Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, Status Tersangkanya Raib

Lelaki kelahiran Toba Samosir 71 tahun lalu itu, mengaku mengenal Jokowi sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Luhut Binsar Panjaitan juga mengaku kenal dengan Prabowo Subianto. Namun, untuk dukungan  presiden, dirinya lebih memilih Jokowi.

"Saya kenal kedua capres ini. I know them very well. Justru saya lebih kenal Prabowo. Jadi saya bisa lihat the best for the country, siapa," ucapnya.

Kesal Dituding Sebagai Dalang Kerusuhan 1998, Wiranto Tantang Kivlan Zen Sumpah Pocong

"Bukan berarti ini (Prabowo), bad, tidak juga. Tapi menurut saya Jokowi karakter yang sangat mumpuni. Jadi saya enggak kaget sih dia jadi presiden. Saya kenal waktu dia dari Wali Kota. Jadi Pak Jokowi ini menurut saya pemimpin yang patut dicontoh. Sempurna, tidak. Ya siapa kita di sini yang sempurna? Kan enggak ada," beber Luhut Binsar Panjaitan.

Sebelumnya, Luhut Binsar Panjaitan menilai Presiden Jokowi sosok yang lemah lembut namun tegas.

Luhut Binsar Panjaitan bahkan menyebut ketegasan Jokowi seperti jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Maruf Amin: Mudah-mudahan Doa Neno Warisman Tidak Mabrur

"Menurut saya, Pak Jokowi adalah orang yang lemah lembut tapi tegas. Setegas Jenderal Kopassus. Hanya saja beliau mengekspresikannya berbeda dengan cara saya mengekspresikannya. Itu saja," tulis Luhut Binsar Panjaitan di akun Facebook @luhutbinsar, Minggu (3/2/2019).

Luhut Binsar Panjaitan lantas mengakui bahwa dirinya merupakan sosok yang galak, seperti pengakuan mantan anak buahnya di Kopassus dahulu.

"Kami perwira Kopassus lebih takut Pak Luhut daripada sama Fretilin," begitulah kata Letjen Herindra, salah satu mantan anak buah saya yang menceritakan kisah saat dulu kami melaksanakan tugas operasi di Timor Timur (sekarang Timor Leste), yang dikutip Luhut Binsar Panjaitan.

Luhut Panjaitan Mengaku Punya Lahan 6 Ribu Hektare Milik Negara di Kalimantan Timur

Luhut Binsar Panjaitan mengakui sampai sekarang masih galak. Meskipun, katanya, sekarang galaknya pakai ketawa, beda dengan dahulu yang tidak pakai ketawa.

Namun, alih-alih disebut galak, ia lebih suka memakai istilah tegas, konsisten, dan disiplin, tiga sikap yang menurutnya melekat dalam pribadinya sejak dahulu.

"Sikap tegas seperti itulah yang menyelamatkan nyawa saya dan anak-anak buah saya berkali-kali dari berbagai tugas operasi. Sebagai komandan, saya dulu termasuk yang paling sedikit kehilangan anak buah di medan perang," ungkapnya.

Jelang Sidang Perdana Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Jaksa: Biasa Aja, Apa Sih Istimewanya?

"Satu hal yang saya selalu tekankan pada para prajurit di bawah saya: lebih bagus kau mandi keringat di latihan daripada mandi darah di daerah operasi. Karena kalau sampai itu terjadi nanti, yang akan kehilangan kamu adalah keluargamu, anak istrimu," sambungnya.

Prinsip yang juga dipegang teguh Luhut Binsar Panjaitan adalah kesetiaan. Itu mengapa ia tidak pernah akan mau mengkhianati atasan, teman, bawahan, apalagi NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Sumpah Prajurit.

Luhut Binsar Panjaitan kemudian membeberkan alasan mengapa para menteri di Kabinet Kerja mau mengikuti kepemimpinan Jokowi.

Tanggapi Puisi Kontroversial Neno Warisman, MUI: Pemilu Perang Strategi, Bukan Perang Badar

"Itu karena keteladanan beliau, di mana Pak Jokowi selalu memberikan contoh dalam bertindak, berpikir, dan bersikap, berdasarkan karakter yang sesuai kata dengan perbuatan. Itu adalah bagian dari revolusi mental," paparnya.

Contoh gampangnya, lanjut  Luhut Binsar Panjaitan, kalau presiden-nya bersih, tidak mencuri, mana berani menteri-menterinya mencuri?

"Tidak ada juga bisnis anak-anak dan istrinya yang terkait dengan pemerintah. Ini seperti yang selalu saya katakan ke mana-mana, kalau kau enggak mau orang maling, ya kau jangan maling dulu pertama," tegasnya.

Ini Daftar Lengkap Pemenang Piala Oscar 2019

Luhut Binsar Panjaitan juga melihat Jokowi masih sesederhana dulu waktu pertama kali ia kenal, tidak berubah.

"Saya belum pernah lihat ada perubahan kecuali makin pintar, makin arif, makin berani, dan makin tegas. Inilah kesaksian saya yang sudah sekitar 4,5 tahun ini bekerja bersama beliau di dalam pemerintahan," ungkapnya. (Lendy Ramadhan)

Berita Terkini