Bus Transjakarta Koridor 3 Kalideres-Pasar Baru terbakar. Sebanyak 68 unit bus Transjakarta kini dibekukan operasionalnya.
Peristiwa terbakarnya bus Transjakarta Koridor 3 Kalideres-Pasar Baru di Jalan Pos, tepatnya seberang Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Senin (18/2/2019) malam disikapi tegas PT Transjakarta.
Tercatat, sebanyak 68 unit bus Transjakarta kini dibekukan operasionalnya.
Langkah tersebut diungkapkan Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta, Wijanarko sebagai langkah evaluasi, khususnya terhadap bus yang serupa dengan bus naas, yakni bus ukuran besar merek Hino.
Pembekuan operasional bus tersebut katanya dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
• Hotman Ungkap Menang Lawan Perusaan Asing Churchill Mining, Tak Terkait Viral Tanah Prabowo
• Fadli Zon Jelaskan Cara Prabowo Punya Tanah 340 Ribu Hektar Seperti yang Disebut Jokowi
• Walhi Tantang Jokowi Ungkap Orang-orang di Belakangnya yang Kuasai Lahan Luas Seperti Prabowo
Hanya saja, dalam kurun waktu dekat, seluruh armada akan diperiksa secara menyeluruh, walaupun pemeriksaan rutin menyatakan armada bus laik beroperasi.
"Kami setiap pagi sebelum seluruh armada milik operator beroperasi telah melakukan pengawasan dan pengendalian di Depo. Kami tunggu hasil investigasi kepolisian," kata Wijanarko dihubungi pada Senin (19/2/2019).
Selain dalam rangka evaluasi, pembekuan operasi armada dipaparkannya dapat mencegah kembali terulangnya peristiwa serupa.
Bersamaan denga hal tersebut, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap bus yang
"Ratusan bus setiap pagi milik seluruh operator kami cek. Seluruh bagian armada tanpa terkecuali. Termasuk pramudi dan kelengkapan suratnya. Jadi evaluasi pengawasan dan pengendalian tunggu hasil investigasi," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Utama PT TransJakarta, Agung Wicaksono menegaskan bahwa kejadian serupa tidak boleh terulang.
Oleh karena itu, dirinya berharap Puslabfor Mabes Polri dapat menyelesaikan hasil investasi sebagai dasar evaluasi pihaknya.
"Kami harapkan investigasi dari pihak Kepolisian dapat segera selesai, sebagai dasar evaluasi kami dalam meningkatkan pengawasan setiap armada," ungkapnya.
Barometer seluruh angkutan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Widjatmoko menyebutkan, peristiwa naas tersebut harus menjadi pelajaran bagi PT Transjakarta selaku operator unggulan.