Indonesia dengan 255 juta penduduk, terdiri berbagai macam suku, etnis dan juga tipikal yang berbeda-beda, untuk itu dibutuhkan kearifan dan kedewasaan tersendiri dalam menghadapi rakyatnya.
Dibutuhkan pula Pemimpin yang dapat dengan sabar menghadapi rakyatnya. Bukan tipe pemimpin yang ditunjukkan oleh Prabowo saat menghadapi emak-emak relawannya di Ponorogo.
"Barangkali gaya kepemimpinan tersebut cocok di militer, tapi tidak tepat untuk civil society, yang harus dipimpin dengan sabar dan bijaksana, namun tegas.Tentunya kita tidak mau lagi mendengar alasan grasa-grusu lagi. Oleh karena itu, barangkali Prabowo bisa mempertimbangkan kembali pengajuan dirinya sebagai Capres. Atau rakyat yang akan mempertimbangkan, untuk tidak memilih Prabowo di Pilpres nanti," tutur Andrew Parengkuan.
2. Tampang Boyolali
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Prabowo dijadwalkan untuk meresmikan Posko Pemenangan Prabowo-Sandi dan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur, Selasa (30/10/2018).
Saat itu, Prabowo didampingi oleh Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.
Ketika berpidato, Prabowo menyebut bahwa Jakarta dipenuhi oleh gedung-gedung yang menjulang tinggi, termasuk sejumlah hotel mewah dan berbintang.
Prabowo meyakini bahwa warga Boyolali tidak pernah menginjakkan kakinya apalagi memasuki hotel mewah berbintang tersebut.
"Tapi saya yakin kalian tidak pernah masuk ke hotel-hotel tersebut. Betul?” Demikian Prabowo bertanya pada warga Boyolali.
“Betul,” Jawab massa yang hadir saat itu.
"Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian, ya tampang Boyolali ini, betul?” ujar Prabowo melanjutkan pidatonya.
Rekaman video 'Tampang Boyolali' ini kemudian viral di media sosial. Bahkan seorang pria bernama Dakun dan mengaku berasal dari Boyolali akhirnya melaporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya, Jumat (2/11/2018).
Dikutip dari Kompas.com, Dakun tidak terima dan merasa tersinggung dengan pidato Prabowo tatkala berkunjung ke Boyolali.
"Saya asli dari Boyolali. Kami merasa tersinggung dengan ucapan Prabowo bahwa masyarakat Boyolali itu kalau masuk mal atau masuk hotel itu diusir karena tampangnya itu tampang Boyolali," tutur Dakun.
Sementara itu pada Minggu (4/11/2018), ribuan warga memadati Balai Sidang Mahesa Boyolali, untuk memprotes pernyataan Prabowo karena pernyataan itu dianggap merendahkan martabat warga Boyolali.